Pasuruan - Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Pasuruan, Jawa Timur diduga hilang di Arab Saudi, karena sudah sekitar enam tahun tidak ada kontak dengan keluarganya. Seorang TKW yang tidak diketahui keberadaannya itu adalah Junaisa Marisin (29) anak pasangan Ismail dan Jamsiah, warga Desa Kedawang, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Junaisa yang saat itu baru dinikahi Ahmad Sofyan alias Subandrio terakhir diketahui bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Keluaraga Saad Abdullah Al Hadaf di Kota Dammam Arab saudi. Ahmad Sofyan (32) yang ditemui Kamis (29/12) menjelaskan, istrinya yang saat itu baru dinikahi sekitar sembilan bulan mulai bekerja di Arab saudi pada 8 Januari 2006. Setelah diketahui telah mendapat majikan di Arab Saudi, istrinya masih sempat kontak telepon dua kali. Kontak pertama sekitar sepekan setelah bekerja. Sedangkan kontak kedua sekitar sebulan berikutnya. Namun setelah itu tidak ada kontak lagi. Selama di Arab Saudi istrinya juga belum pernah mengirim uang, baik ke suaminya maupun kedua orang tuanya. Setelah putus hubungan yang sampai sekitar 2 tahun tersebut akhirnya Sofyan mencari istrinya melalui perusahaan jasa pengerah tenaga kerja PT Amira Margatama di Jakarta yang memberangkatkan istrinya ke Arab saudi. Dari hasil pelacakan perusahaan, kata sofyan, tidak diketahui secara pasti keberadaan istrinya. Sebaliknya perusahaan pengerah jasa tenaga kerja meminta keluarga korban untuk menanti kabar dari Kedutaan Arab Saudi. Namun hingga sekitar enam tahun keberadaan istrinya juga belum diketahui. Sofyan yang hingga kini hanya memiliki selembar surat keterangan dari PT Amira Margatama disebutkan, Junaisa Marisin binti Ismail memegang Papor Indonesia Nomor AA 927 960. Bekerja di keluargaa Saad Abdullah Al Hadaf di Kota Dammam Arab saudi sejak 8 Januari 2006. Gagal mencari istrinya melalui jalur resmi, Sofyan kemudian berupaya mencari istrinya lewat 'orang pintar'. Namun hingga menghabiskan empat ekor sapi, istrinya belum juga kunjung pulang. Sofyan mengaku dalam perasaannya, istrinya masih hidup. Untuk itu ia berharap pemerintah Indonesia bersedia membantu mencari istrinya tersebut. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011