Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyemangati para lanjut usia (lansia) yang mengikuti program Sekolah Lansia yang dikelola oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Al Fayyad Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu.

"PKBM ini merupakan lembaga pendidikan yang lebih fleksibel, selain bisa mengentaskan pendidikan formal melalui paket belajar, pendidikan non-formal seperti Sekolah Lansia juga penting untuk menjaga kualitas hidup para lansia," ujarnya.

Oleh karena itu, Bupati Ipuk mendorong para lansia agar tetap aktif dan terlibat dalam komunitas, seperti mengikuti Sekolah Lansia di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat atau PKBM.

Ipuk menyampaikan bahwa Pemkab Banyuwangi juga memiliki banyak program untuk meningkatkan kesejahteraan para lansia, di antaranya pemberian makanan bergizi gratis melalui program Rantang Kasih, jemput bola pemeriksaan kesehatan, Posyandu Terintegrasi yang melakukan pemeriksaan bagi para lansia, dan berbagai program lainnya.

Dengan program-program tersebut, lanjut ia, angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu terus meningkat.

"Angka harapan hidup Banyuwangi juga meningkat dari 71,6 menjadi 73,79. Ini menunjukkan harapan hidup semakin panjang dan taraf kesehatan semakin baik," tutur Ipuk.

Saat berkunjung ke Sekolah Lansia, Bupati Ipuk kagum melihat semangat salah seorang lansia Ponari dan para lansia di sekolah itu.

"Yang menjadi sehat dan produktif di usia senja merupakan suatu pilihan. Dan itu saya yakin yang diinginkan semua orang," ujar Ipuk.

Ponari yang berusia 60 tahun itu terlihat semangat mengikuti program Sekolah Lansia saat pelatihan membuat kue tradisional.

"Saya dulu sekolah, tetapi cuma sampai kelas IV SD. Sekarang saya sekolah lagi biar sehat dan hati senang," kata Ponari.

Di Sekolah Lansia itu, para lansia mengikuti berbagai program seperti aktivitas sosial, pengetahuan tentang gizi seimbang, cek kesehatan, serta pelatihan-pelatihan agar tetap produktif.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024