Madiun - Seorang siswi Sekolah Menengah Kejuruan PGRI 1 Wonoasri, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Septi Diti Pratiwi, nekat melakukan bunuh diri dengan cara melompat ke sungai pada Selasa, tetapi nyawanya berhasil diselamatkan warga setempat. Kapolsek Wonoasri Ajun Komisaris Polisi Sukatni mengatakan, siswi berusia 17 tahun asal Desa Tapelan, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun itu, diselamatkan Suwantoro (22) yang memergoki aksi nekatnya. "Beruntung saat korban melompat ke sungai, ada seorang warga yang melihatnya dan langsung ditolong. Selain itu, arus sungai yang berada di Kecamatan Wonoasri tersebut juga tidak terlalu deras, sehingga memudahkan penyelamatan korban," ujarnya. Menurut keterangan sejumlah saksi, Seti Diti langsung dilarikan ke RSUD Caruban setelah dievakuasi dari sungai untuk mendapatkan perawatan medis. "Hasil pemeriksaan tim medis, tidak ditemukan luka yang serius pada tubuh korban setelah ia melompat ke sungai," kata Kapolsek. AKP Sukatni menambahkan, pihaknya langsung menghubungi keluarga korban untuk memberitahukan kejadian tersebut dan memintai keterangan sejumlah teman korban guna mengetahui alasan korban nekat mencoba bunuh diri. "Hasil pemeriksaan sementara, aksi nekat korban ini diduga karena depresi setelah diputus oleh pacarnya. Hal itu berdasarkan pengakuan salah satu teman sekolah korban yang menerima pesan singkat dari korban sebelum kejadian ini," tambahnya. Dalam pesan singkat tersebut disebutkan bahwa korban tidak kuat menjalani hidup lebih lanjut dan ingin mengakhiri hidup karena sudah diputus oleh pacarnya beberapa hari sebelumnya. "Kami masih menyelidiki kasus ini lebih lanjut, termasuk memintai keterangan terhadap korban yang saat ini masih depresi," kata Kapolsek. Praktisi Psikologi Universitas Merdeka Madiun, Zulin Nurchayati, menyatakan prihatin atas aksi siswi tersebut dan menilai tindakan itu disebabkan mental pelaku yang labil dan tidak kuat menghadapi tantangan hidup. "Karena itu, untuk mengurangi depresi, hendaknya orang-orang terdekat selalu memberikan dukungan mental agar yang bersangkutan bisa menerapi dirinya sendiri sehingga bisa menerima masalah hidup yang dialami dan tidak memilih solusi instan atas masalah yang dihadapinya," kata Zulin. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011