Solo - Salah seorang calon ketua umum Pengurus Pusat (PP) Ikatan Motor Indonesia (IMI) Adiguna Sutowo mengatakan, pihaknya mundur sebelum acara penghitungan suara pada Munas VII IMI di Solo, demi kebaikan bagi semua pihak dalam melanjutkan kegiatan olahraga otomotif nasional itu. "Saya tiba-tiba mau mundur saja, tidak ada masalah apa-apa, hanya karena menginginkan IMI ke depan lebih baik dan bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat langsung atau pun tidak dengan organisasi tua itu," kata Adiguna, mentan atlet otomotif yang pernah memimpin IMI DKI Jaya pada periode 1989-1993 dan 1993-1997, Sabtu. Mundurnya Adiguna melalui surat resmi yang dibacakan Pimpinan Sidang John Lubis (IMI Sumut), Jumat siang, menimbulkan keheranan berbagai pihak, apalagi sebetulnya ia sudah menyiapkan visi-misi yang akan dibacakan di podium dengan judul "Mengusung IMI dalam Menjawab Tantangan Global." Dalam misinya, Adiguna membahas masalah pembinaan prestasi, wisata motor /turing dan pemberdayaan organisasi sedangkan visinya menggambarkan masalah pembinaan prestasi termasuk kejuaraan / kompetisi dan jenjang karier termasuk jenjang karir hingga ke kejuaraan dunia yang berujung pada kejuaraan dunia reli (WRC) dan MotoGP. "Visi dan misi Adiguna sebetulnya amat menarik dan tidak tergambar dengan jelas pada penjabaran visi misi calon ketua lainnya," kata mantan atlet otomotif dan mantan Sekjen PP IMI, Dolly Indra Nasution, mengomentari uraian visi-misi Adiguna yang dibagikan kepada peserta Munas. Adiguna menambahkan, pihaknya sebagai pecinta otomotif yang sejak kecil menekuni berbagai perlombaan sampai menjuarai reli nasional (sebagai navigator bersama perel Beng Soeswanto) hingga tujuh kali --mempertahankan Piala Presiden pada era 70-80 an--menginginkan organisasi itu diurus orang-orang pecinta otomotif dengan tidak memiliki kepentingan pribadi atau kelompok. "Kita bisa mempertanyakan, orang yang duduk dalam kepengurusan IMI, apakah ia untuk otomotif atau otomotif untuk dia atau mereka," kata Adiguna dengan kalimat "bersayap" ketika mengomentari betapa perlunya tokoh yang masuk IMI adalah personal yang benar-benar siap membangun kembali IMI bersama para pemangku kepentingannya. "Tentu saja saya siap membantu organisasi otomotif yang pernah kami urus beberapa tahun lalu dan saya mundur demi kebaikan bersama, demi kemajuan organisasi dan para atletnya," kata Adiguna.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011