Ketua Dewan Pres Ninik Rahayu menyatakan profesi pewarta foto masih relatif dibutuhkan untuk ke depan, karena fotografi akan menjadi gaya pemberitaan yang sangat substansial dan memiliki respons cukup tinggi dari publik.

"Buat teman-teman PFI yang sekarang ini, dilihat jumlah dari keanggotaan dari asosiasi PFI, tadi disampaikan paling sedikit dengan yang lain, itu harus menjadi semangat. Dengan jumlah yang sedikit itu, profesi pewarta foto masih relatif dibutuhkan," ujarnya setelah menutup Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Surabaya, Sabtu.

Ninik menjelaskan, fotografi merupakan hal yang substansial dan bisa memberikan banyak persepsi bagi masyarakat.

“Dari sebuah foto bisa melahirkan banyak persepsi dan itu yang memberikan ruang kepada masyarakat untuk mendialogkan dari berita itu tanpa diberikan narasi apapun. Objek yang dipotret oleh kawan-kawan wartawan foto itu bisa ke kritik sosial,” ujarnya.

Oleh karena itu, dengan adanya Uji Kompetensi Wartawan (UKW) bagi 12 pewarta foto di Surabaya, Malang, Madiun dan Lamongan, diharapkan dapat menambah kompetensinya.

Perlu diketahui, 12 pewarta foto tersebut dinyatakan kompeten ke jenjang muda oleh penguji yang terdiri dari Moch Subechi Nurcahyo dan Gino F Hadi.

Sebelum memulai uji kompetensi, seluruh peserta mendapatkan pembekalan materi mengenai Kode Etik Jurnalistik dalam Pra UKW oleh Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu

Adapun 12 peserta yang dinyatakan kompeten adalah Hendra Permana/TIMES Indonesia, Alfian Rizal Andre Ciputra/Jawa Pos, Dwi Pradipta/Jawa Pos Radar Bojonegoro, Ari Bowo Sucipto/Malang Posco Media, Prastyo Utomo/Detik Jatim, Hayu Yudha Prabowo/Klik Times, Joko Kristiono/Emosi Jiwaku, Muhammad Firman Unggul Prabowo/Malang Posco Media, Purwanto/ Harian Surya, Rendra Bagus Rahardi/Jawa Pos Radar Madiun, Rizal Hanafi/LKBN ANTARA dan Rahayu/Kompas.

Selanjutnya, PFI Nasional akan menggelar Uji Kompetensi Pewarta Foto Indonesia (UKPFI) di kota Pekanbaru, dan Palu.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024