Pasukan Pemadam Kebakaran (PMK) Kabupaten Nganjuk memadamkan mobil yang terbakar di tempat parkir Rumah Sakit Daerah (RSD) Kertosono Nganjuk yang diduga karena ledakan catu daya atau power bank di dalam mobil.

Komandan Regu PMK Nganjuk Sutikno di Nganjuk, Jumat, mengatakan pihaknya langsung ke lokasi itu begitu mendapatkan laporan terjadi mobil terbakar. Tim membawa berbagai alat untuk memadamkan api.

"Tahu-tahu keluar asap dari dalam mobil, ada ledakan. Ini diduga disebabkan power bank (catu daya) yang terlalu panas," katanya.

Ia mengatakan tim RSD Kertosono Kabupaten Nganjuk sebelumnya juga sudah bertindak dengan mengeluarkan alat pemadam kebakaran di rumah sakit, yakni alat pemadam api ringan (apar).

Ia menjelaskan apar juga membantu petugas PMK Kabupaten Nganjuk dalam pemadaman kebakaran itu, sebab api dengan mudah bisa dikendalikan dan tidak sampai menyebabkan kobaran lebih besar. Ada dua apar yang dikeluarkan untuk membantu petugas memadamkan api.

"Dari rumah sakit juga pengalaman, sigap mengeluarkan alat dari dalam rumah sakit, apar yang disemprotkan ke mobil. Alhamdulillah bisa teratasi. Saat ini kondisi sudah aman," kata dia.

Ia menjelaskan saat proses pemadaman, kondisi di sekitar mobil juga relatif sepi dari kendaraan terparkir. Hal itu juga memudahkan petugas untuk memadamkan api secara cepat, sehingga tidak menimbulkan kobaran lebih besar.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati sekaligus waspada berbagai potensi bencana, termasuk kebakaran.

Pihaknya juga terus memberikan edukasi sehingga masyarakat juga semakin sadar dan waspada terhadap berbagai potensi bencana.

Mobil tersebut diketahui diparkir di halaman parkir RSD Kertosono Kabupaten Nganjuk. Mobil itu milik Abdul Malik (31), warga Pasuruan. Ia ke rumah sakit tersebut untuk menjenguk keluarga yang sedang dirawat di tempat tersebut.

Mobil tersebut untuk sementara waktu masih di halaman parkir rumah sakit. Pemilik segera membawa ke bengkel terdekat untuk diperbaiki.
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024