Pemerintah Kota Batu melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) akan memperluas akses pemasaran produk unggulan yang dihasilkan oleh para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di wilayah tersebut.
Kepala DPMPTSP Dyah Liestina di Kota Batu, Selasa, mengatakan bahwa dalam upaya untuk membantu perluasan akses pemasaran produk unggulan yang dihasilkan pelaku UMKM tersebut, pihaknya akan menggandeng sejumlah pihak.
"Pemasarannya nanti tidak hanya di tingkat lokal, tapi juga di Provinsi Jawa Timur bahkan ke Nasional," kata Dyah.
Sejumlah pihak yang akan bekerja sama untuk memasarkan produk UMKM tersebut di antaranya adalah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan serta Dinas Tenaga Kerja.
Kemudian, Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, Bank Jatim dan Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Kota Batu.
Selain itu, pihaknya saat ini juga mengembangkan aplikasi yang akan terkoneksi dengan aplikasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Poin Jatim. Para pelaku UMKM bisa memanfaatkan aplikasi tersebut untuk memperluas akses pasar.
"Kami sedang membuat aplikasi yang akan terkoneksi dengan aplikasi milik Provinsi Jatim yaitu Poin Jatim. Nantinya UMKM dan perajin Kota Batu bisa memanfaatkan itu untuk memasarkan produknya," katanya.
Upaya yang disiapkan untuk memperluas akses pasar UMKM tersebut merupakan bentuk tindak lanjut dari arahan Penjabat (Pj) Wali Kota Batu Aries Agung Paewai yang menginginkan adanya peningkatan nilai investasi di wilayah tersebut.
"Kami diminta Pak Pj Wali Kota untuk meningkatkan investasi. Harapan kami, sekecil apapun usaha pelaku UMKM dapat membantu meningkatkan investasi di Kota Batu," tambahnya.
Salah satu perwakilan dari PHRI Kota Batu Rocky menambahkan hotel-hotel di Kota Batu siap membantu memasarkan dengan cara menampung produk-produk UMKM dan kerajinan untuk dipamerkan.
Selama ini, kata dial, hotel-hotel juga kesulitan untuk mencari produk unggulan yang bisa ditawarkan ke tamu-tamu hotel. Selain itu, para pelaku UMKM juga diharapkan bisa mengoptimalisasi pemasaran melalui sektor digital.
"Hal yang perlu diingat adalah kualitas produk harus dijaga, kemasan harus menarik, memiliki personal branding dan rajin melakukan survei pasar," ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batu, jumlah UMKM tercatat kurang lebih mencapai 25.524 pelaku usaha, yang bergerak pada bidang komponen industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan penyedia akomodasi serta kuliner.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024