Polres Bangkalan, Jawa Timur menerjunkan sedikitnya 500 personel guna mengamankan laga lanjutan BRI Liga 1 Indonesia 2023-2024 yang digelar di Stadion Gelora Bangkalan, Selasa.
"500 personel yang kami kerahkan ini merupakan gabungan dari unsur TNI, Polsek jajaran dan personel bantuan dari Brimob Polda Jatim," kata Kapolres AKBP Febri Ismanjaya.
Ia menjelaskan, pengerahan pasukan dalam jumlah banyak ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya suporter Madura United masuk ke halaman stadion, karena pada laga lanjutan kali ini panitia pelaksana pertandingan memutuskan bahwa laga tersebut tanpa penonton.
Menurut dia, para suporter Madura United kini banyak yang datang ke stadion, meski mereka telah mengetahui ketentuan tersebut.
"Karena itu, untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak kita ingin, maka kami melakukan penebalan personel untuk siaga di dalam dan luar stadion," kata Fabri.
Baca juga: Polisi Bangkalan tangkap dua pencuri motor milik polwan
Kabar yang beredar di kalangan suporter Madura United menyebutkan bahwa kebijakan tanpa penonton antara Madura United FC dengan Arema FC kali ini, karena manajemen Madura United ingin membantu Arema FC dari degradasi. Tapi pihak manajemen membantah kabar tersebut dan menurut murni karena pertimbangan keamanan dari pihak kepolisian.
Sementara itu, terpantau fare dan yel-yel, sempat mewarnai datangnya tim tamu. Bus yang dikendarai pemain dan tim ofisial Arema FC dihadang suporter, tapi petugas kepolisian bergerak cepat membubarkan aksi suporter tuan rumah.
Salah satu suporter Madura United, Chandra menyatakan, aksi tersebut merupakan bentuk solidaritas dan biasa terjadi dalam dunia sepak bola selama tidak anarkis.
"Meski tidak tatap muka kami tetap memberikan dukungan pada pemain, kami akan bersiaga di luar stadion. Sambutan pada tim tamu, sudah biasa dilakukan oleh suporter, kami pun tidak berniat anarkis, hanya penyambutan saja," katanya.
Sementara itu, hingga menit ke 29 sejak kick off pukul 15.00 WIB, Selasa sore, skor antara Madura United FC dengan Arema FC tetap sama yakni 0-0.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"500 personel yang kami kerahkan ini merupakan gabungan dari unsur TNI, Polsek jajaran dan personel bantuan dari Brimob Polda Jatim," kata Kapolres AKBP Febri Ismanjaya.
Ia menjelaskan, pengerahan pasukan dalam jumlah banyak ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya suporter Madura United masuk ke halaman stadion, karena pada laga lanjutan kali ini panitia pelaksana pertandingan memutuskan bahwa laga tersebut tanpa penonton.
Menurut dia, para suporter Madura United kini banyak yang datang ke stadion, meski mereka telah mengetahui ketentuan tersebut.
"Karena itu, untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak kita ingin, maka kami melakukan penebalan personel untuk siaga di dalam dan luar stadion," kata Fabri.
Baca juga: Polisi Bangkalan tangkap dua pencuri motor milik polwan
Kabar yang beredar di kalangan suporter Madura United menyebutkan bahwa kebijakan tanpa penonton antara Madura United FC dengan Arema FC kali ini, karena manajemen Madura United ingin membantu Arema FC dari degradasi. Tapi pihak manajemen membantah kabar tersebut dan menurut murni karena pertimbangan keamanan dari pihak kepolisian.
Sementara itu, terpantau fare dan yel-yel, sempat mewarnai datangnya tim tamu. Bus yang dikendarai pemain dan tim ofisial Arema FC dihadang suporter, tapi petugas kepolisian bergerak cepat membubarkan aksi suporter tuan rumah.
Salah satu suporter Madura United, Chandra menyatakan, aksi tersebut merupakan bentuk solidaritas dan biasa terjadi dalam dunia sepak bola selama tidak anarkis.
"Meski tidak tatap muka kami tetap memberikan dukungan pada pemain, kami akan bersiaga di luar stadion. Sambutan pada tim tamu, sudah biasa dilakukan oleh suporter, kami pun tidak berniat anarkis, hanya penyambutan saja," katanya.
Sementara itu, hingga menit ke 29 sejak kick off pukul 15.00 WIB, Selasa sore, skor antara Madura United FC dengan Arema FC tetap sama yakni 0-0.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024