Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan bencana dan melakukan mitigasi awal seiring potensi cuaca ekstrem berupa hujan deras, yang diprakirakan masih terjadi hingga akhir April 2024.

"Potensi hujan dengan intensitas dan curah tinggi diperkirakan masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat kami imbau untuk waspada," kata Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek Triadi Atmono, Selasa.

Kewaspadaan tersebut, terutama di lokasi yang masuk zona merah atau rawan bencana alam berupa banjir, longsor. Warga diminta melakukan mitigasi awal terjadinya bencana.

Identifikasi perkembangan kondisi lingkungan itu, ia mencontohkan dengan melakukan tindakan mengungsi atau mencari tempat aman bagi warga yang rumahnya berisiko terdampak banjir atau longsor.

Ia menjelaskan kewaspadaan ini mengacu pengumuman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda yang menyebut potensi cuaca ekstrem melanda Jawa Timur, salah satunya Trenggalek.

Dalam rilis itu menyebutkan potensi cuaca ekstrem yang masih berpotensi melanda wilayah Jatim pada 22 hingga 28 April 2024. Sebagian besar wilayah Jatim masih dalam masa peralihan dari musim hujan ke kemarau.

Selain itu terdapat gangguan gelombang ekuatorial rossby dan MJO yang mendukung terbentuknya awan-awan konvektif yang masif di Jawa Timur.

"Potensi cuaca ekstrem dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi," katanya.

Bencana hidrometeorologi di "Bumi Menak Sopal" --sebutan Trenggalek-- pada 18-19 April lalu mengakibatkan puluhan rumah rusak.

Pihaknya mencatat 46 rumah terdampak longsor di 13 desa di enam kecamatan serta empat rumah dan satu masjid rusak terdampak banjir.

Sebanyak 591 rumah di 18 desa di delapan kecamatan terdampak bencana, belum termasuk dampak lainnya, seperti kerusakan fasilitas sosial dan fasilitas umum hingga melumpuhkan perekonomian akibat konektivitas yang terputus sementara waktu akibat longsor menutup akses jalan.

"Tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa itu," tuturnya.

Pihaknya juga terus melakukan sejumlah langkah mitigasi kebencanaan untuk menanggulangi dampak bencana.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024