Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengajak seluruh kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di berbagai lapisan masyarakat untuk mendukung pembangunan di wilayah provinsi setempat.
"Dengan berperan aktif melaksanakan 10 program pokok PKK maka para kader di berbagai lapisan masyarakat telah mendukung pembangunan Jatim," katanya saat menghadiri Peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-52 di Surabaya, Jumat.
Dalam kesempatan itu, Adhy memuji fokus kerja para Kader PKK yang mencakup beragam bidang dan program kerja.
Menurutnya, dari berbagai program kerja tersebut, kader PKK di berbagai tingkat lapisan masyarakat dapat melakukan pembinaan untuk menggali potensi di daerah masing-masing.
"Sehingga keberhasilan pembinaan yang dilakukan bermanfaat untuk mewujudkan keluarga bahagia dan sejahtera, serta membantu menyukseskan program-program Pemerintah Daerah," tuturnya.
Adhy juga menyoroti prestasi PKK dalam menurunkan angka stunting di Jatim. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat prevalensi stunting di Jatim tahun 2023 berada di angka 17,7 persen. di bawah rata-rata nasional yang tercatat 21,5 persen.
"Prevalensi stunting di Jatim terus menurun, yaitu berada di angka 19,2 persen pada 2022 dan 23,5 persen tahun 2021," ujarnya.
Adhy menyampaikan sampai sekarang pun masih harus terus mengatasi permasalahan stunting. Berdasarkan hasil survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di indonesia berada pada angka 21,6 persen atau turun sebesar 2,8 persen dibanding prevalensi 2021 yang tercatat 24,4 persen.
"Angka stunting harus terus kita tekan lagi utamanya melalui sinergi antara Tim Penggerak PKK Jatim dengan berbagai dinas terkait dan Pemprov Jatim," katanya.
Pj Gubernur Adhy juga memuji kinerja PKK Jatim yang dinilai turut berperan menurunkan angka pernikahan dini yang di tahun 2021 Jatim sebesar 10,44 persen dan terus menurun pada 2022 sebesar 9,46 persen, kemudian tahun 2023 menjadi 8,86 persen.
"Kita harus menekan terus angkanya. Tetapi sudah terbukti kader PKK Jatim telah melakukan berbagai upaya pemberdayaan keluarga, edukasi terhadap perempuan, meningkatkan kualitas pola asuh anak dan remaja dalam rumah tangga," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Dengan berperan aktif melaksanakan 10 program pokok PKK maka para kader di berbagai lapisan masyarakat telah mendukung pembangunan Jatim," katanya saat menghadiri Peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-52 di Surabaya, Jumat.
Dalam kesempatan itu, Adhy memuji fokus kerja para Kader PKK yang mencakup beragam bidang dan program kerja.
Menurutnya, dari berbagai program kerja tersebut, kader PKK di berbagai tingkat lapisan masyarakat dapat melakukan pembinaan untuk menggali potensi di daerah masing-masing.
"Sehingga keberhasilan pembinaan yang dilakukan bermanfaat untuk mewujudkan keluarga bahagia dan sejahtera, serta membantu menyukseskan program-program Pemerintah Daerah," tuturnya.
Adhy juga menyoroti prestasi PKK dalam menurunkan angka stunting di Jatim. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat prevalensi stunting di Jatim tahun 2023 berada di angka 17,7 persen. di bawah rata-rata nasional yang tercatat 21,5 persen.
"Prevalensi stunting di Jatim terus menurun, yaitu berada di angka 19,2 persen pada 2022 dan 23,5 persen tahun 2021," ujarnya.
Adhy menyampaikan sampai sekarang pun masih harus terus mengatasi permasalahan stunting. Berdasarkan hasil survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di indonesia berada pada angka 21,6 persen atau turun sebesar 2,8 persen dibanding prevalensi 2021 yang tercatat 24,4 persen.
"Angka stunting harus terus kita tekan lagi utamanya melalui sinergi antara Tim Penggerak PKK Jatim dengan berbagai dinas terkait dan Pemprov Jatim," katanya.
Pj Gubernur Adhy juga memuji kinerja PKK Jatim yang dinilai turut berperan menurunkan angka pernikahan dini yang di tahun 2021 Jatim sebesar 10,44 persen dan terus menurun pada 2022 sebesar 9,46 persen, kemudian tahun 2023 menjadi 8,86 persen.
"Kita harus menekan terus angkanya. Tetapi sudah terbukti kader PKK Jatim telah melakukan berbagai upaya pemberdayaan keluarga, edukasi terhadap perempuan, meningkatkan kualitas pola asuh anak dan remaja dalam rumah tangga," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024