Satuan Lalu Lintas Polres Tulungagung, Jawa Timur merekayasa lalu lintas imbas perbaikan badan aspal jembatan Bungur yang membuat jalur lingkar kota sekaligus penghubung Tulungagung-Trenggalek itu ditutup total mulai Kamis (4/4) dan diprediksi baru rampung pada Minggu (7/4) atau H-3 Lebaran.
"Targetnya H-3 (Lebaran) sudah selesai sehingga akses jalan Ngujang-Karangrejo-Kalangbret ini bisa digunakan (dilalui) pemudik," kata Kasat Lantas Polres Tulungagung, AKP Jodi Indrawan di Tulungagung, Kamis.
Untuk rekayasa lalu lintas itu, kendaraan pribadi yang dari arah utara dan selatan akan dialihkan menuju ke Timur ke jalan kampung.
Sedang untuk kendaraan truk diesel dengan ban dobel dari arah utara akan dialihkan melewati perempatan Karangrejo ke arah timur. Sedang dari arah selatan dialihkan ke timur lewat pertigaan Jetakan.
"Kami juga sudah memasang papan-papan petunjuk jalan," katanya.
Jodi menerangkan puncak arus mudik akan terjadi di H-3 sampai H-2 Lebaran. Untuk itu pengerjaan jembatan Bungur harus selesai tepat waktu. Sebab posisi jalan raya Karangrejo vital untuk jalur mudik.
Jalur ini merupakan jalur alternatif dari arah Kediri menuju Trenggalek dan sebaliknya. Namun jalur ini akan berfungsi sebagai pemecah lalu lintas jika jalur nasional mengalami kemacetan. "Bayangkan kalau jalur utama macet dan jembatan Bungur belum selesai," ujarnya.
Untuk mengantisipasi timbulnya kemacetan saat puncak arus mudik, pihaknya telah menyiapkan petugas di tiap rusa jalan utama mudik. Setiap ruas jalan akan diawasi oleh empat petugas yang akan terus melakukan patroli. "Saat ada kemacetan, mereka harus ada dan harus mengurainya," katanya.
Mereka juga dibekali dengan alat ganjal untuk membantu jika ada kendaraan mogok di jalan.
Rekayasa dilakukan selama perbaikan lantai jembatan yang berlubang hingga kedalaman 40 centimeter.
Dari hasil koordinasi dengan Pemkab Tulungagung, disepakati dilakukan perbaikan jembatan itu agar bisa digunakan mudik dan arus balik.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Targetnya H-3 (Lebaran) sudah selesai sehingga akses jalan Ngujang-Karangrejo-Kalangbret ini bisa digunakan (dilalui) pemudik," kata Kasat Lantas Polres Tulungagung, AKP Jodi Indrawan di Tulungagung, Kamis.
Untuk rekayasa lalu lintas itu, kendaraan pribadi yang dari arah utara dan selatan akan dialihkan menuju ke Timur ke jalan kampung.
Sedang untuk kendaraan truk diesel dengan ban dobel dari arah utara akan dialihkan melewati perempatan Karangrejo ke arah timur. Sedang dari arah selatan dialihkan ke timur lewat pertigaan Jetakan.
"Kami juga sudah memasang papan-papan petunjuk jalan," katanya.
Jodi menerangkan puncak arus mudik akan terjadi di H-3 sampai H-2 Lebaran. Untuk itu pengerjaan jembatan Bungur harus selesai tepat waktu. Sebab posisi jalan raya Karangrejo vital untuk jalur mudik.
Jalur ini merupakan jalur alternatif dari arah Kediri menuju Trenggalek dan sebaliknya. Namun jalur ini akan berfungsi sebagai pemecah lalu lintas jika jalur nasional mengalami kemacetan. "Bayangkan kalau jalur utama macet dan jembatan Bungur belum selesai," ujarnya.
Untuk mengantisipasi timbulnya kemacetan saat puncak arus mudik, pihaknya telah menyiapkan petugas di tiap rusa jalan utama mudik. Setiap ruas jalan akan diawasi oleh empat petugas yang akan terus melakukan patroli. "Saat ada kemacetan, mereka harus ada dan harus mengurainya," katanya.
Mereka juga dibekali dengan alat ganjal untuk membantu jika ada kendaraan mogok di jalan.
Rekayasa dilakukan selama perbaikan lantai jembatan yang berlubang hingga kedalaman 40 centimeter.
Dari hasil koordinasi dengan Pemkab Tulungagung, disepakati dilakukan perbaikan jembatan itu agar bisa digunakan mudik dan arus balik.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024