Malang - Anggaran penyelenggaraan Malang Tempoe Doeloe (MTD) 2012 yang dituangkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Malang, Jawa Timur, dipangkas sebesar Rp400 juta. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang Ida Ayu Wahyuni, Minggu mengaku, diirnya tidak mempermasalahkan pemangkasaan anggaran yang telah diusulkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tersebut. "Kami sama sekali tidak mempermasalahkannya, meski pemangkasan anggarannya cukup besar. Tahun ini anggaran untuk penyelenggaraan MTD sebesar Rp650 juta dan tahun depan hanya Rp250 juta," tegasnya. Anggaran sebesar Rp250 juta tersebut, katanya, nantinya hanya digunakan untuk biaya upacara pembukaan dan penutupan saja, sedangkan biaya penyelenggaraan secara total diserahkan pada pihak ketiga, yakni Yayasan Inggil. Mulai tahun depan, lanjutnya, pihak yayasan yang mengelola penyelenggaraan MTD diberikan kebebasan dan keleluasaan untuk mencari dana dari sponsor maupun dari hasil penjualan stand. Sehingga kata Ida Ayu, pihak Disbudpar tidak lagi ikut mengatur keadministrasian penyelenggaraan karena semua sudah diserahkan sepenuhnya pada pihak yayasan. Sebelumnya kalangan DPRD daerah itu minta agar penyelenggaraan MTD diserahkan pada pihak ketiga agar tidak membebani APBD Pemkot Malang. Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Malang Sri Untari mengatakan, sebaiknya mulai tahun depan penyelenggaraan MTD tidak lagi ditangani oleh Disbudpar, tapi diserahkan sepenuhnya pada pihak ketiga. "Selama ini memang sudah ada pihak ketiga yang ikut menangani penyelenggaraan MTD, namun itu tidak sepenuhnya dan anggarannya juga masih mengandalkan APBD. Ke depan, semuanya harus sudah dikelola sepenuhnya oleh pihak ketiga," tegasnya. Menurut politisi dari PDIP tersebut, secara umum anggaran yang diplot untuk Disbudpar dalam RAPBD 2012 turun drastis jika dibandingkan dengan anggaran tahun ini. Anggaran Disbudpar dalam RAPBD 2012 sebesar Rp2,9 miliar atau turun Rp1,1 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp4 miliar. Sementara dalam setiap penyelenggaraan MTD, panitia menyediakan stand rata-rata sebanyak 500 dengan harga jual sebesar Rp400 ribu-Rp500 ribu per stand (tergantung) lokasi dan luas stand. Selama berlangsungnya gelaran MTD yang rata-rata empat sampai lima hari itu, perputaran uang mencapai Rp6 miliar dengan jumlah pengunjung sekitar 600 ribu per hari. Penyelenggaraan MTD yang anggarannya dari APBD tersebut tidak luput dari pemeriksaan kejaksaan setempat, karena tidak ditenderkan, tapi melalui penunjukan langsung, meski anggarannya sudah memenuhi untuk ditenderkan.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011