Pelatih Arema FC Widodo Cahyono Putro mengingatkan timnya agar tidak kehilangan momen ketika berjumpa Persebaya Surabaya pada pekan ke-30 Liga 1 Indonesia di Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Rabu (27/3).
Dikutip dari laman resmi Liga Indonesia, Senin, Widodo menjelaskan Arema FC dituntut tampil konsisten dan memenangkan pertandingan agar melesat semakin jauh meninggalkan zona degradasi.
Jika imbang atau kalah dari Persebaya, langkah Charles Lokolingoy dan kawan-kawan meninggalkan zona degradasi semakin berat, karena setelah itu tim akan menghadapi PSS Sleman, PSM Makassar, Borneo FC Samarinda dan Madura United FC.
"Saya sebagai pelatih, harus memenangkan pertandingan lawan siapa saja karena posisi kita belum aman. Kemarin lawan Persita, saya yang menaikkan Persita tapi saya tidak mau kalah," ungkap Widodo.
"30 menit kita sudah unggul dua gol tapi terjadi kesalahan lagi. Itu yang perlu dievaluasi, saya tidak bisa tidur juga karena kekalahan itu. Terus terang karena itu momen penting," sambungnya.
Mantan pelatih Bhayangkara FC itu menjelaskan, selama jeda kompetisi ini telah memperbaiki kekurangan Arema FC dan diharapkan hal itu tak terulang ketika jumpa Persebaya Surabaya.
Menghadapi duel prestisius yang mempertaruhkan gengsi melawan Persebaya, Widodo meminta pemain tim berjuluk Singo Edan itu tampil lebih mati-matian demi bisa mengamankan tiga poin dan segera bergegas meninggalkan zona degradasi.
"Pertama lawan Bhayangkara FC tapi waktu itu puncak kelelahan bagi pemain. Kemarin lawan Persita harusnya kita juga dapat poin. Tapi itulah sepak bola bagaimana kita memperbaiki kesalahan-kesalahan itu," terang Widodo.
"Motivasi kita sama saja seperti tim-tim lainnya sebelumnya, fight, jangan mau kalah, dan tetap semangat karena posisi kita semua tahu belum aman," katanya.
Saat ini, Arema FC berada di peringkat ke-15 klasemen sementara Liga 1 Indonesia dengan torehan 31 poin dari 29 pertandingan, sangat rawan untuk terperosok ke zona degradasi.
Setelah menghadapi Persebaya Surabaya, Arema FC akan melakoni empat pertandingan tersisa menghadapi PSS Sleman, Borneo FC, PSM Makassar dan Madura United.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Dikutip dari laman resmi Liga Indonesia, Senin, Widodo menjelaskan Arema FC dituntut tampil konsisten dan memenangkan pertandingan agar melesat semakin jauh meninggalkan zona degradasi.
Jika imbang atau kalah dari Persebaya, langkah Charles Lokolingoy dan kawan-kawan meninggalkan zona degradasi semakin berat, karena setelah itu tim akan menghadapi PSS Sleman, PSM Makassar, Borneo FC Samarinda dan Madura United FC.
"Saya sebagai pelatih, harus memenangkan pertandingan lawan siapa saja karena posisi kita belum aman. Kemarin lawan Persita, saya yang menaikkan Persita tapi saya tidak mau kalah," ungkap Widodo.
"30 menit kita sudah unggul dua gol tapi terjadi kesalahan lagi. Itu yang perlu dievaluasi, saya tidak bisa tidur juga karena kekalahan itu. Terus terang karena itu momen penting," sambungnya.
Mantan pelatih Bhayangkara FC itu menjelaskan, selama jeda kompetisi ini telah memperbaiki kekurangan Arema FC dan diharapkan hal itu tak terulang ketika jumpa Persebaya Surabaya.
Menghadapi duel prestisius yang mempertaruhkan gengsi melawan Persebaya, Widodo meminta pemain tim berjuluk Singo Edan itu tampil lebih mati-matian demi bisa mengamankan tiga poin dan segera bergegas meninggalkan zona degradasi.
"Pertama lawan Bhayangkara FC tapi waktu itu puncak kelelahan bagi pemain. Kemarin lawan Persita harusnya kita juga dapat poin. Tapi itulah sepak bola bagaimana kita memperbaiki kesalahan-kesalahan itu," terang Widodo.
"Motivasi kita sama saja seperti tim-tim lainnya sebelumnya, fight, jangan mau kalah, dan tetap semangat karena posisi kita semua tahu belum aman," katanya.
Saat ini, Arema FC berada di peringkat ke-15 klasemen sementara Liga 1 Indonesia dengan torehan 31 poin dari 29 pertandingan, sangat rawan untuk terperosok ke zona degradasi.
Setelah menghadapi Persebaya Surabaya, Arema FC akan melakoni empat pertandingan tersisa menghadapi PSS Sleman, Borneo FC, PSM Makassar dan Madura United.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024