Pemerintah Kabupaten Madiun melalui OPD menggandeng sejumlah sentra produksi guna menjaga suplai atau pasokan bahan pangan penting di wilayahnya tetap aman, utamanya saat momentum Ramadhan dan Lebaran 2024.

Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Madiun Tjahjo Sukmono Jati mengatakan sejumlah bahan pangan yang dijaga pasokannya dan rawan mengalami kenaikan harga antara lain telur ayam ras, cabai, dan bawang merah.

"Kami dan tim pengendali inflansi daerah telah bersiap jika permintaan sejumlah komoditas itu kembali tinggi saat mendekati lebaran nanti. Salah satunya dengan bekerja sama daerah lain untuk menjaga pasokan," ujar Tjahjo Sukmono di Madiun, Kamis.

Seperti untuk komoditas telur ayam, pihaknya akan menggandeng daerah Magetan, bawang merah dengan Nganjuk, dan cabai dengan Kediri untuk memenuhi kebutuhan di Madiun.

Ia menyatakan komoditas telur ayam, daging ayam, dan bahan pangan lainnya cenderung mengalami kenaikan harga sejak awal Ramadhan. Lonjakan harga itu karena faktor musiman, yakni momentum hari besar keagamaan nasional (HBKN) yang biasanya permintaan komoditas itu naik signifikan.

"Sementara, produksinya relatif sama atau kata lain antara supply and demand tidak seimbang," kata dia.

Sedangkan terkait harga beras yang masih relatif tinggi, pihaknya menilai wilayah Kabupaten Madiun yang segera memasuki masa panen akan berdampak menurunkan harga karena stoknya mulai banyak di pasaran.

Sisi lain, hal itu juga didukung dengan stok beras di gudang Bulog setempat yang cukup, yakni sekitar 4,8 ton yang dinilai masih aman hingga lebaran.

"Selain itu, kami juga memberdayakan penggilingan padi kecil dengan diintervensi upah penjemuran dan tenaga angkut sehingga di penggilingan harga beras bisa hanya Rp10.400 dan di konsumen terakhir di harga Rp10.900 per kilogram," kata dia.

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan terus berupaya agar pasokan dan stok bahan pangan di Kabupaten Madiun terpantau aman hingga lebaran nanti.

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan bersama pihak terkait juga masif menggelar operasi pasar sebagai upaya menjaga kestabilan harga. Wujudnya macam-macam, bisa melalui gerakan pangan murah, pasar murah, hingga melalui kegiatan Gerakan Tekan Inflasi atau "Gertak" yang terus menyasar warga di desa-desa Kabupaten Madiun secara bergantian.

"Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan stok dan kestabilan harga dapat terjaga, sehingga masyarakat dapat membeli bahan pangan dengan harga terjangkau," katanya.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024