Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menurunkan tim satgas jalan dari Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Alam untuk melakukan pengurukan dan perbaikan jalan di Desa Jumputrejo yang dikeluhkan warga.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor di Sidoarjo, Rabu, mengatakan perbaikan ruas jalan itu tidak hanya tambal sulam dan dilakukan peninggian karena titik jalan rusak yang dikeluhkan warga posisinya lebih rendah.
 
"Jalan yang rusak itu lebih rendah, sehingga kalau hujan air ngantong. Terutama jalan yang di depan Masjid Badrul Hasan lebih ditinggikan lagi," ujarnya.
 
Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan karena beberapa ruas jalan desa mengalami kerusakan pascahujan.
 
"Perbaikan jalan rusak terus dilakukan, kemarin jalan Kletek sudah mulai diperbaiki dan hari ini tadi jalan Dusun Keling, Jumputrejo. Kemudian ruas jalan lingkar timur dan Jalan Brigjen Katamso Waru juga sudah dilakukan perbaikan. Kami atas nama pemkab mohon maaf perjalanan terganggu karena adanya perbaikan jalan," kata Gus Muhdlor, sapaan akrabnya.
 
Kepala Dinas PU Bina Marga dan SDA Kabupaten Sidoarjo Dwi Eko Saptono menjelaskan tahap pertama dilakukan peninggian jalan dengan menguruk jalan rusak yang lokasinya di depan Masjid Badrul Hasan.
 
"Jalan yang diperbaiki panjangnya kurang lebih 100 meter dan jalan depan masjid itu akan ditinggikan sekitar centimeter," ujar dia.
 
Dia mengatakan penanganan jalan rusak di Dusun Keling, Desa Jumputrejo dikerjakan hari ini dan sedang meratakan urukan di atas jalan yang rusak, kurang lebih tingginya centimeter. Setelah itu, dipadatkan menggunakan mesin pemadat yang telah ada di lokasi.
 
"Kira-kira 5-6 hari pengerjaan jalan aspal ini akan selesai, itupun jika tidak terkendala hujan, mudah-mudahan cuaca mendukung sehingga pengerjaan perbaikan jalan ini dapat cepat selesai," ujarnya.
 
Koordinator Satgas Jalan Dinas PU Bina Marga dan SDA Sidoarjo Bambang Kristanto mengatakan kerusakan jalan itu disebabkan air tidak lancar melewati drainase.
 
Ia menyatakan telah melihat sebagian besar gorong-gorong ada di dalam pagar rumah warga dan sebagian rumah warga bersama saluran air lebih tinggi daripada  jalan tersebut.

Oleh karena itu, katanya, air menggenangi sebagian jalan jika terjadi hujan di kawasan itu.
 
"Kebanyakan saluran air ada di dalam pagar warga, rumah warga juga lebih tinggi dari jalan ini sehingga air hujan kurang lancar mengalir," ujarnya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024