Tujuh rumah di Jalan Asem Bagus Gang Pancasila RT 06 RW 02, Kelurahan Tembok Dukuh, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya, mengalami rusak pada atap bagian depan imbas plengsengan sungai yang mengalami roboh, Rabu.
Ketua RT 06 RW 02 Gang Pancasila, Marsuki mengatakan kejadian runtuhnya plengsengan terjadi pada sekitar pukul 19.30 WIB.
"Sebelum roboh jalanan paving sudah retak, kira-kira jam lima sore itu amblas setelah adzan isya roboh," kata Marsuki ditemui di lokasi kejadian.
Dia menyatakan kejadian ini tidak menimbulkan korban, sebab ketika peristiwa terjadi para warga sedang beraktivitas di dalam rumah.
"Cuacanya cerah tidak ada angin dan hujan," ujarnya.
Marsuki menjelaskan robohnya plengsengan baru pertama kali terjadi. Diduga kejadian itu disebabkan kepadatan tanah yang berkurang karena tergerus aliran sungai.
"Sekitar 20 meter plengsengan yang roboh. Sekitar dua bulan lalu, kira-kira akhir Desember ada pengerukan memakai alat berat," ucapnya.
Sementara, salah seorang warga bernama Sari (59) berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bisa segera melakukan perbaikan.
"Sekarang musim hujan, khawatir kalau ada kejadian kaya gini. Selain atap roboh, peralatan dapur yang di depan itu juga jatuh ke sungai," kata dia.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan segera menerjunkan petugas ke lokasi kejadian.
"Sekarang ada bidang yang menangani logistik. Kalau untuk penanganan kami koordinasi sama DSDABM," ucap Hebi.
Pantauan ANTARA di lokasi, sekitar pukul 19.55 WIB dua petugas dari BPBD Kota Surabaya tiba di lokasi untuk melakukan pendataan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Ketua RT 06 RW 02 Gang Pancasila, Marsuki mengatakan kejadian runtuhnya plengsengan terjadi pada sekitar pukul 19.30 WIB.
"Sebelum roboh jalanan paving sudah retak, kira-kira jam lima sore itu amblas setelah adzan isya roboh," kata Marsuki ditemui di lokasi kejadian.
Dia menyatakan kejadian ini tidak menimbulkan korban, sebab ketika peristiwa terjadi para warga sedang beraktivitas di dalam rumah.
"Cuacanya cerah tidak ada angin dan hujan," ujarnya.
Marsuki menjelaskan robohnya plengsengan baru pertama kali terjadi. Diduga kejadian itu disebabkan kepadatan tanah yang berkurang karena tergerus aliran sungai.
"Sekitar 20 meter plengsengan yang roboh. Sekitar dua bulan lalu, kira-kira akhir Desember ada pengerukan memakai alat berat," ucapnya.
Sementara, salah seorang warga bernama Sari (59) berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bisa segera melakukan perbaikan.
"Sekarang musim hujan, khawatir kalau ada kejadian kaya gini. Selain atap roboh, peralatan dapur yang di depan itu juga jatuh ke sungai," kata dia.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan segera menerjunkan petugas ke lokasi kejadian.
"Sekarang ada bidang yang menangani logistik. Kalau untuk penanganan kami koordinasi sama DSDABM," ucap Hebi.
Pantauan ANTARA di lokasi, sekitar pukul 19.55 WIB dua petugas dari BPBD Kota Surabaya tiba di lokasi untuk melakukan pendataan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024