PT Pegadaian menggelar kegiatan seminar terkait tata kelola tanah aset agar dapat dioptimalkan, baik berupa kantor maupun aset lahan kosong yang belum maksimal dan diikuti 50 peserta perwakilan dari 12 kantor wilayah.

Senior Vice President Direktorat Umum PT Pegadaian Marshall Aritonang dalam keterangannya di Surabaya, Rabu, mengatakan kegiatan seminar kali ini dihadiri oleh seluruh kepala departemen logistik yang mengelola aset di seluruh kantor wilayah  PT Pegadaian.

"Ada 12 kantor wilayah mulai dari ujung sumatera sampai Indonesia ujung timur di Manado, Makassar, dan lainnya, mereka mengelola aset luasnya hampir 1,8 juta meter persegi dan ada 1.180 bidang yang harus mereka kawal," katanya.

Marshall menjelaskan sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) wajib mengelola tata kelola aset menjadi optimal agar statusnya bila diaudit oleh BPK menjadi baik. 

"Kami juga terintegrasi dengan kementerian badan usaha milik negara, di sana ada satgas tata kelola aset sehingga dalam rangka itu secara inland, kami di PT Pegadaian ingin melakukan konsolidasi. Apa yang sudah dilakukan saat ini perlu ditingkatkan lagi sehingga aset itu benar-benar optimal, terkawal, terawat dan terkendali dengan baik," ujarnya.

Tak hanya itu, dirinya juga mengingatkan meskipun sudah baik, namun perlu diketahui bahwa peraturan itu akan berubah-ubah dan harus selalu update.

Marshall menambahkan, dalam periode tertentu akan selalu memberikan update agar mampu mengelola aset PT Pegadaian di wilayah-wilayah.

"Kami akan update lagi dalam periode tertentu, direksi dalam hal ini yakin bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengelola aset PT Pegadaian di wilayah-wilayah dapat mampu mengelola dengan baik sesuai aturan ketentuan perundang-undangan berlaku," ujar Marshall.

Sementara itu, dalam seminar tersebut pembahasannya tidak hanya terkait aset namun, juga membahas penerapan tentang Prinsip Kehati-hatian dan Mitigasi Risiko Permasalahan.

"Semoga para peserta mendapatkan manfaat seminar dalam dua hari ini," ucapnya.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024