Konsultan urologi dari Rumah Sakit SL Raheja di Mumbai, India, dr Anand Utture menjelaskan gejala-gejala penyakit kanker prostat yang perlu diwaspadai.

Apabila kelenjar prostat mengalami pembesaran dapat menimbulkan sejumlah tanda di antara keinginan untuk buat air kecil, nocturia (bangun lebih dari dua kali saat malam hari untuk buang air kecil, aliran urine lemah, sulit buang air kecil, dan pembuangan urine yang tidak sempurna.

Dilansir dari Hindustan Times pada Selasa, menurut American Cancer Society sebanyak satu dari delapan orang laki-laki memiliki potensi menderita kanker prostat.

Menurut Anand, risiko terjadinya kanker prostat meningkat saat seseorang telah memasuki umur 65 tahun. Akan tetapi, kanker agresif ini juga dapat menjangkit kelompok usia yang lebih muda.

Baca juga: Cara 'cerdik' hindari kanker prostat

Anand menerangkan gejala dari penyakit kanker prostat di antara terdapat darah di air urine dan air mani, rasa sakit dan nyeri di bagian pinggul, punggung, dada atau tulang lainnya, dan terkadang mengalami disfungsi ereksi.

"Jika kelenjar prostat membesar dan memberikan tekanan pada rektum, seseorang mungkin akan merasa sembelit," kata Anand menambahkan.

Selain itu, orang yang memiliki kanker prostat juga akan ada mudah lelah, berat badan menurun, dan nafsu makan menurun.

Anand menyebutkan bahwa potensi munculnya kanker prostat lebih tinggi apabila terdapat anggota keluarga inti seperti ayah atau kakak/adik laki-laki yang memiliki riwayat penyakit tersebut.

Dia menekankan pentingnya melakukan deteksi dini. Oleh karena itu, apabila merasakan gejala-gejala tersebut dianjurkan untuk segera memeriksanya ke dokter spesialis urologi.

Jika kanker prostat terdeteksi sebelum menyebar ke bagian tubuh lain, kata Anand, lebih dari 97 persen pasien akan hidup lebih dari lima tahun.

"Jadi, meskipun prostat adalah kelenjar kecil, deteksi dini dan pengobatan kanker prostat dapat membantu mempertahankan gaya hidup sehat secara signifikan," kata Anand.

Pewarta: Farhan Arda Nugraha

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024