Pengamat Politik dari Universitas Airlangga Fahrul Muzaqqi menilai keunggulan suara pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Gibran yang sangat signifikan, termasuk di wilayah Jatim, berdasarkan hasil survei oleh sejumlah lembaga, tidak dapat dilepaskan dari peran dan kerja partai utama penyokongnya, yakni Gerindra.

"Peta kekuatan koalisi parpol dalam Pilpres 2024 menjadi kesempatan bagus bagi Gerindra," katanya di Surabaya, Rabu malam.

Menurutnya, selain memanfaatkan coattail effect Prabowo sebagai ketua umum sekaligus calon presiden, Gerindra juga memanfaatkan potensi dan tren turunnya elektabilitas PDIP akibat coattail effect calon presiden maupun ketua umumnya.

Fahrul menyebut langkah strategis dari Gerindra Jatim di bawah kepemimpinan Anwar Sadad dalam menyusun strategi pemenangan Prabowo di Bumi Jatim membuahkan hasil di Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden 2024.

"Gus Sadad sebagai Ketua DPD Gerindra Jatim mengambil langkah menguatkan soliditas internal, sekaligus memperluas ceruk pemilih," ujarnya.

Fahrul menyampaikan gaya Gus Sadad yang terkesan tidak ofensive dan mampu menghindar dari jebakan jumawa berdampak secara langsung kepada dua hal sekaligus, yaitu elektabilitas Gerindra maupun capres dan cawapres yang diusungnya.

"Gaya senyap dan mengejutkan ala Gus Sadad dalam mengonsolidasikan kekuatan di Jatim menjadi faktor penentu suara Prabowo-Gibran," ucapnya.

Fahrul menyebut Gus Sadad menjadi jembatan penghubung antara kiai-kiai NU khos Jatim dengan Prabowo. 

Dampaknya banyak kiai khos di Jatim yang pada Pemilu Presiden 2014 dan 2019 tidak mendukung Prabowo, kini beralih mendukung Menhan RI tersebut.

"Gus Sadad berperan besar dalam setiap perjumpaan Prabowo dengan ulama-ulama kondang di Jatim," katanya.

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024