Pemerintah Israel akan menenggelamkan Washington dalam "rawa peperangan” di Timur Tengah karena Israel sejauh ini gagal mencapai tujuan operasi militernya di Jalur Gaza, kata Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian pada Jumat (9/2).

“Setelah empat bulan perang, jelas bahwa Tel Aviv belum mencapai tujuan apa pun. Dukungan lebih lanjut untuk (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu oleh Amerika Serikat tidak akan menghasilkan apa-apa selain kegagalan yang jelas. Rezim Israel membuat AS tenggelam dalam rawa peperangan di Timur Tengah,” kata Amirabdollahian, dikutip kantor berita Tasnim, setibanya Menlu Iran itu di Beirut.

Hamas telah mengusulkan rencana normalisasi politik konflik Palestina-Israel, lanjut Menlu Iran.

Baca juga: Jerman kecam keras Israel tentang penjajahan Gaza

Dia juga mendesak AS “untuk tidak mendukung Israel dalam kejahatannya terhadap Jalur Gaza.”

Pada Jumat, Amirabdollahian tengah melakukan kunjungan resmi ke Lebanon untuk membahas situasi di Timur Tengah, terutama mengenai front Palestina-Israel.

Pada tanggal 7 Oktober 2023, gerakan Palestina Hamas melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dari Gaza serta menewaskan 1.200 orang dan menculik sekitar 240 lainnya.

Israel melancarkan serangan balasan, memerintahkan blokade total terhadap Gaza, dan memulai serangan darat ke Gaza dengan tujuan untuk melenyapkan pejuang Hamas dan menyelamatkan para sandera. Lebih dari 27.500 orang telah terbunuh sejauh ini di Jalur Gaza, kata pemerintah setempat.

Pada 24 November, Qatar memediasi kesepakatan antara Israel dan Hamas mengenai gencatan senjata sementara dan pertukaran beberapa tahanan dan sandera, serta pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Gencatan senjata telah diperpanjang beberapa kali dan berakhir pada 1 Desember.

Lebih dari 100 sandera diyakini masih ditahan oleh Hamas di Gaza.

Sumber: Sputnik

Pewarta: M Razi Rahman

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024