Jajaran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Kediri dan Forkopimda Kota Kediri, Jawa Timur, mendeklarasikan pemilu damai menjelang Pemilu 2024, sehingga kerukunan diharapkan tetap terjadi kendati berbeda pilihan.
Ketua FKUB Kota Kediri M Salim mengatakan seluruh Paguyuban Antar Umat beragama dan Penganut Kepercayaan (PAUB/PK) atau yang tergabung di FKUB Kota Kediri hadir dalam acara ini, sebagai komitmen menjaga kerukunan umat beragama.
"Kami berkumpul. Semua tokoh agama, tokoh masyarakat. Kan masing-masing punya jamaah, jadi menyerukan ke umatnya. Harapannya Kota Kediri kondusif, sehingga keamanan terjaga, tenang, masyarakat juga senang," katanya dalam deklarasi di Kediri, Kamis.
Dalam deklarasi yang digelar di Pondok Pesantren Wali Barokah, Kota Kediri itu, Salim mengatakan bulan Februari 2024 adalah pemberian hak suara dalam Pemilu 2024. Untuk itu, penting menjaga persatuan serta menciptakan situasi yang kondusif.
Baca juga: FKUB Kediri perbanyak edukasi politik jelang Pemilu 2024
"Kediri harmonis sampai sekarang dan mudah-mudahan tetap harmonis. Semua tokoh juga rukun," kata dia.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Kediri Mandung Sulaksono mengatakan FKUB dan jajarannya memang diharapkan ikut serta mendukung pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan damai.
Ia mengatakan, Kementerian Dalam Negeri serta Kementerian Agama juga meminta agar FKUB dan jajarannya ikut serta mencermati beberapa hal yakni mendeteksi situasi yang bisa berpotensi gangguan terhadap kerukunan umat beragama.
"Harus bisa mendeteksi gangguan keamanan dan gangguan kenyamanan kerukunan beragama serta bisa memediasi, merukunkan kembali serta mencari solusi," kata dia.
Dirinya juga menambahkan bahwa situasi politik saat ini sedang menghangat. Namun, dengan peran serta semua pihak termasuk FKUB Kota Kediri, tetap bisa dipertahankan situasi yang saat ini sudah kondusif ini.
"Mari, 14 Februari 2024, ramai-ramai untuk menyalurkan aspirasi politik. Beda itu wajar, tidak perlu dipertentangkan. Peran tokoh agama, tokoh masyarakat, semua akademisi ikut sukses melaksanakan pemilu," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Ketua Pondok Pesantren Wali Barokah Kota Kediri K.H. Sunarto mengatakan bahwa beda pilihan adalah hal yang wajar. Siapapun yang terpilih menjadi Presiden, Wakil Presiden, DPD, DPR RI hingga daerah, adalah putra terbaik pilihan masyarakat.
"Perbedaan pilihan hal yang wajar. Penyelenggaraan ini untuk kemaslahatan, kemajuan dan kesejahteraan masyarakat," kata dia.
Deklarasi itu digelar di Pondok Pesantren Wali Barokah, Kota Kediri. Acara juga dihadiri seluruh Paguyuban Antar Umat beragama dan Penganut Kepercayaan (PAUB/PK) Kota Kediri, Dandim 0809 Kediri, Kapolres Kediri Kota, dan tamu undangan lainnya. Mereka juga membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk komitmen menciptakan pemilu damai.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Ketua FKUB Kota Kediri M Salim mengatakan seluruh Paguyuban Antar Umat beragama dan Penganut Kepercayaan (PAUB/PK) atau yang tergabung di FKUB Kota Kediri hadir dalam acara ini, sebagai komitmen menjaga kerukunan umat beragama.
"Kami berkumpul. Semua tokoh agama, tokoh masyarakat. Kan masing-masing punya jamaah, jadi menyerukan ke umatnya. Harapannya Kota Kediri kondusif, sehingga keamanan terjaga, tenang, masyarakat juga senang," katanya dalam deklarasi di Kediri, Kamis.
Dalam deklarasi yang digelar di Pondok Pesantren Wali Barokah, Kota Kediri itu, Salim mengatakan bulan Februari 2024 adalah pemberian hak suara dalam Pemilu 2024. Untuk itu, penting menjaga persatuan serta menciptakan situasi yang kondusif.
Baca juga: FKUB Kediri perbanyak edukasi politik jelang Pemilu 2024
"Kediri harmonis sampai sekarang dan mudah-mudahan tetap harmonis. Semua tokoh juga rukun," kata dia.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Kediri Mandung Sulaksono mengatakan FKUB dan jajarannya memang diharapkan ikut serta mendukung pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan damai.
Ia mengatakan, Kementerian Dalam Negeri serta Kementerian Agama juga meminta agar FKUB dan jajarannya ikut serta mencermati beberapa hal yakni mendeteksi situasi yang bisa berpotensi gangguan terhadap kerukunan umat beragama.
"Harus bisa mendeteksi gangguan keamanan dan gangguan kenyamanan kerukunan beragama serta bisa memediasi, merukunkan kembali serta mencari solusi," kata dia.
Dirinya juga menambahkan bahwa situasi politik saat ini sedang menghangat. Namun, dengan peran serta semua pihak termasuk FKUB Kota Kediri, tetap bisa dipertahankan situasi yang saat ini sudah kondusif ini.
"Mari, 14 Februari 2024, ramai-ramai untuk menyalurkan aspirasi politik. Beda itu wajar, tidak perlu dipertentangkan. Peran tokoh agama, tokoh masyarakat, semua akademisi ikut sukses melaksanakan pemilu," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Ketua Pondok Pesantren Wali Barokah Kota Kediri K.H. Sunarto mengatakan bahwa beda pilihan adalah hal yang wajar. Siapapun yang terpilih menjadi Presiden, Wakil Presiden, DPD, DPR RI hingga daerah, adalah putra terbaik pilihan masyarakat.
"Perbedaan pilihan hal yang wajar. Penyelenggaraan ini untuk kemaslahatan, kemajuan dan kesejahteraan masyarakat," kata dia.
Deklarasi itu digelar di Pondok Pesantren Wali Barokah, Kota Kediri. Acara juga dihadiri seluruh Paguyuban Antar Umat beragama dan Penganut Kepercayaan (PAUB/PK) Kota Kediri, Dandim 0809 Kediri, Kapolres Kediri Kota, dan tamu undangan lainnya. Mereka juga membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk komitmen menciptakan pemilu damai.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024