Pemerintah Kota Mojokerto menyiapkan peringatan dini untuk mencegah bencana banjir salah satunya dengan pengecekan sejumlah rumah pompa.
 
Penjabat Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro, Kamis, mengaku telah mengecek sarana prasarana pencegahan banjir di Kota Mojokerto, di antaranya untuk memastikan kesiapan  Early Warning System (EWS) banjir dan sejumlah rumah pompa yang ada.
 
"Kami baru memasang EWS di bantaran Sungai Sadar, Lingkungan Tropodo. Tentu dengan adanya EWS ini bisa mendeteksi, memantau, dan memberikan peringatan dini mengenai potensi banjir," ucapnya.
 
Ia mengatakan, banjir bisa terjadi tidak hanya karena curah hujan yang tinggi di Kota Mojokerto, tetapi bisa juga karena tingginya curah hujan di wilayah kabupaten yang merupakan hulu sungai yang mengalir di Kota Mojokerto.
 
"Kalau ada peringatan banjir lebih awal tentu masyarakat dapat segera mempersiapkan diri untuk melakukan evakuasi mandiri dibantu dengan tim siaga bencana," tuturnya.
 
Selain pengecekan EWS, Ali Kuncoro juga memastikan sejumlah rumah pompa yang ada di Kota Mojokerto dapat berfungsi dengan baik. Di antaranya adalah rumah pompa yang ada Ngaglik dan Kuti, Lingkungan Meri.
 
"Kami mempunyai 21 rumah pompa, dan semuanya dalam kondisi baik dan siap beroperasi 24 jam," tuturnya.
 
Dari rumah pompa, mantan Kepala Dispora Provinsi Jawa Timur ini juga meninjau progres pembangunan kolam retensi yang ada di Kelurahan Kedundung.
 
"Pembangunan kolam retensi ini sebagai salah satu upaya pencegahan banjir di Kota Mojokerto. Untuk progres pembangunannya sudah mencapai 93,39 persen dan Insya Allah akan selesai 26 Desember 2023," katanya.
 
Lebih lanjut, Ali berharap Kota Mojokerto tetap dalam kondisi yang aman, namun antisipasi bencana tetap dilakukan.
 
"Tentu kami harapkan tidak terjadi bencana, namun apabila terjadi bencana alam maupun nonalam Kota Mojokerto sudah siap. Ada Tagana, Damkar, KSB (Kampung Siaga Bencana), begitu pula dengan tenaga medis PCS 119 dan PMI serta call center kegawatdaruratan 112, semua siap 24 jam," kata Ali.
 
Meski dalam kondisi siaga bencana, Ali Kuncoro mengimbau seluruh warga masyarakat untuk menerapkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) seperti melakukan aktivitas fisik, membudayakan makan buah dan sayur tiap hari, tidak merokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, menjaga kebersihan lingkungan dan menggunakan jamban sehat.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023