Direktur operasional Persebaya Surabaya Candra Wahyudi menyatakan manajer tim Yahya Alkatiri sudah tidak akan lagi mengawal tim hingga Liga 1 Indonesia musim 2023/2024 berakhir.
"Kalau teman-teman memperhatikan, hari ini tidak ada Manajer Yahya Alkatiri di bench, dan kami manajemen memastikan bahwa itu akan berlangsung hingga akhir musim," ucapnya saat menemui para suporter Bonek di luar Stadion GBT Surabaya, Rabu malam.
Candra menjelaskan dengan tidak hadirnya Manajer Yahya Alkatiri dalam pertandingan Persebaya itu menandakan sudah tidak bergabung di tim.
"Dengan tidak adanya sosok Manajer Yahya Alkatiri, itu menandakan sudah tidak ada lagi beliau di tim ini hingga akhir musim," katanya.
Selain itu, lanjutnya, terkait tuntutan prestasi tim dirinya akan berkomunikasi dengan semua pihak termasuk tim pelatih.
"Kalau untuk penambahan pemain sudah tidak bisa, karena jendela transfer sudah ditutup namun untuk komposisi pelatih masih bisa dilakukan, kami akan segera mengomunikasikannya," ujarnya.
Candra menambahkan, Persebaya masih mempunyai 13 pertandingan ke depannya dan tidak bisa menghukumnya hanya dari 21 laga yang saat ini telah berjalan.
Oleh karena itu, dirinya meminta tolong kepada para suporter untuk menunggu hasil hingga akhir musim.
"Kalau nanti di akhir musim, Persebaya tidak sesuai dengan harapan, silakan hukum Persebaya," tuturnya.
Sementara itu, salah seorang pentolan Bonek dari kelompok Green Nord Capo Ipul mengatakan apa yang diinginkan para suporter adalah marwah Persebaya dapat kembali.
"Keinginan kami hanya satu, kembalikan marwah Persebaya dan kembalikan harga diri Persebaya," ucapnya.
Selain itu, dirinya mengingatkan bahwa Persebaya tidak lepas dari Kota Surabaya yang telah didirikan oleh para pejuang.
"Saya harap manajemen, pelatih dan pemain memiliki jiwa seorang pejuang bukan pecundang," katanya.
Sebelumnya, pada gelaran lanjutan Liga 1 Indonesia musim Persebaya belum pernah menang selama delapan pertandingan berturut-turut atau sejak pekan ke-14 hingga 21.
Saat ini, pada klasemen sementara, Persebaya berada di peringkat 14 dengan total poin 25 dari 21 pertandingan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Kalau teman-teman memperhatikan, hari ini tidak ada Manajer Yahya Alkatiri di bench, dan kami manajemen memastikan bahwa itu akan berlangsung hingga akhir musim," ucapnya saat menemui para suporter Bonek di luar Stadion GBT Surabaya, Rabu malam.
Candra menjelaskan dengan tidak hadirnya Manajer Yahya Alkatiri dalam pertandingan Persebaya itu menandakan sudah tidak bergabung di tim.
"Dengan tidak adanya sosok Manajer Yahya Alkatiri, itu menandakan sudah tidak ada lagi beliau di tim ini hingga akhir musim," katanya.
Selain itu, lanjutnya, terkait tuntutan prestasi tim dirinya akan berkomunikasi dengan semua pihak termasuk tim pelatih.
"Kalau untuk penambahan pemain sudah tidak bisa, karena jendela transfer sudah ditutup namun untuk komposisi pelatih masih bisa dilakukan, kami akan segera mengomunikasikannya," ujarnya.
Candra menambahkan, Persebaya masih mempunyai 13 pertandingan ke depannya dan tidak bisa menghukumnya hanya dari 21 laga yang saat ini telah berjalan.
Oleh karena itu, dirinya meminta tolong kepada para suporter untuk menunggu hasil hingga akhir musim.
"Kalau nanti di akhir musim, Persebaya tidak sesuai dengan harapan, silakan hukum Persebaya," tuturnya.
Sementara itu, salah seorang pentolan Bonek dari kelompok Green Nord Capo Ipul mengatakan apa yang diinginkan para suporter adalah marwah Persebaya dapat kembali.
"Keinginan kami hanya satu, kembalikan marwah Persebaya dan kembalikan harga diri Persebaya," ucapnya.
Selain itu, dirinya mengingatkan bahwa Persebaya tidak lepas dari Kota Surabaya yang telah didirikan oleh para pejuang.
"Saya harap manajemen, pelatih dan pemain memiliki jiwa seorang pejuang bukan pecundang," katanya.
Sebelumnya, pada gelaran lanjutan Liga 1 Indonesia musim Persebaya belum pernah menang selama delapan pertandingan berturut-turut atau sejak pekan ke-14 hingga 21.
Saat ini, pada klasemen sementara, Persebaya berada di peringkat 14 dengan total poin 25 dari 21 pertandingan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023