PT Permodalan Nasional Madani (PNM) memfasilitasi sebanyak 15 pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) dari berbagai bidang usaha untuk belajar pengembangan usaha ke Thailand.
"Kami memberi kesempatan pelaku usaha kecil, terutama ibu-ibu untuk bisa mengambil informasi yang bisa ditiru dari produk Thailand, untuk disesuaikan dengan kemampuan usaha masing-masing," kata Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar, Arief Mulyadi dalam rilis yang diterima di Blitar, Sabtu.
Ia mengatakan, para pelaku usaha tersebut merupakan nasabah Mekaar binaan PT Permodalan Nasional Madani yang berkomitmen mengembangkan, memajukan, dan memelihara UMKM.
Arief menambahkan PT PNM tidak hanya memberikan modal finansial, tetapi juga modal intelektual dan sosial.
Menurut dia, banyak potensi pembelajaran UMKM yang bisa digali di Thailand, salah satunya Program One Tambon On Product (OTOP) yang memiliki kesamaan dengan salah satu program PNM.
"OTOP di Thailand seperti program klasterisasi yang telah dijalankan oleh PNM, baik klasterisasi sektoral maupun territorial. Kita dorong satu desa memiliki satu produk unggulan," kata Arief.
Belasan pelaku usaha kecil menengah ini memiliki beragam bidang usaha. Mereka berasal dari Lamongan, Madiun, Malang, Jambi, Lampung, Kabanjahe, Medan, Jakarta, Bandung, Purwokerto, Pati, Balikpapan, Bekasi, Makassar, dan Manado.
Selain memberikan kesempatan studi pengembangan usaha ke luar negeri, perusahaan ini juga memberikan pendampingan ke nasabah, seperti saat acara yang digelar di Kediri, Blitar, serta Tulungagung. Pad
2023 ini, PNM menargetkan 1.000.000 nasabah dapat memiliki NIB sehingga usahanya lebih layak dan naik kelas.
Salah seorang nasabah PNM Mekaar, Nurbaya, mengaku pertama kali dirinya bisa berkunjung ke Thailand dan bersyukur diberi kesempatan menimba ilmu di negara tersebut.
"Alhamdulillah saya sangat berterima kasih kepada PNM karena tidak pernah bermimpi bisa belajar sampai ke luar negeri," kata Nurbaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Kami memberi kesempatan pelaku usaha kecil, terutama ibu-ibu untuk bisa mengambil informasi yang bisa ditiru dari produk Thailand, untuk disesuaikan dengan kemampuan usaha masing-masing," kata Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar, Arief Mulyadi dalam rilis yang diterima di Blitar, Sabtu.
Ia mengatakan, para pelaku usaha tersebut merupakan nasabah Mekaar binaan PT Permodalan Nasional Madani yang berkomitmen mengembangkan, memajukan, dan memelihara UMKM.
Arief menambahkan PT PNM tidak hanya memberikan modal finansial, tetapi juga modal intelektual dan sosial.
Menurut dia, banyak potensi pembelajaran UMKM yang bisa digali di Thailand, salah satunya Program One Tambon On Product (OTOP) yang memiliki kesamaan dengan salah satu program PNM.
"OTOP di Thailand seperti program klasterisasi yang telah dijalankan oleh PNM, baik klasterisasi sektoral maupun territorial. Kita dorong satu desa memiliki satu produk unggulan," kata Arief.
Belasan pelaku usaha kecil menengah ini memiliki beragam bidang usaha. Mereka berasal dari Lamongan, Madiun, Malang, Jambi, Lampung, Kabanjahe, Medan, Jakarta, Bandung, Purwokerto, Pati, Balikpapan, Bekasi, Makassar, dan Manado.
Selain memberikan kesempatan studi pengembangan usaha ke luar negeri, perusahaan ini juga memberikan pendampingan ke nasabah, seperti saat acara yang digelar di Kediri, Blitar, serta Tulungagung. Pad
2023 ini, PNM menargetkan 1.000.000 nasabah dapat memiliki NIB sehingga usahanya lebih layak dan naik kelas.
Salah seorang nasabah PNM Mekaar, Nurbaya, mengaku pertama kali dirinya bisa berkunjung ke Thailand dan bersyukur diberi kesempatan menimba ilmu di negara tersebut.
"Alhamdulillah saya sangat berterima kasih kepada PNM karena tidak pernah bermimpi bisa belajar sampai ke luar negeri," kata Nurbaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023