Bojonegoro - Tim Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro, Jawa Timur, yang melakukan pemeriksaan hewan kurban di sejumlah penjual hewan kurban di daerah setempat menemukan 165 kambing terjangkit sakit mata.
Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro, Ismulyono, didampingi Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Catur Rahayu, Rabu, mengatakan, kambing kurban sebanyak 165 ekor yang mengindap sakit mata itu ditemukan dalam pemeriksaan tim kepada 11 penjual hewan kurban.
Dari pemeriksaan 750 kambing, 165 diantaranya sakit mata, namun kambing kurban yang sakit mata tersebut tidak membahayakan bagi manusia kalau dimanfaatkan untuk hewan kurban.
"Tim sudah memberikan obat mata kepada hewan kurban itu," kata Catur menjelaskan.
Menurut dia, kambing kurban tersebut sakit mata diduga ketika dibawa dalam perjalanan terkena angin. Selain itu, urine kambing yang ada dilantai kendaraaan juga bisa mengakibatkan sakit mata pada kambing.
Dalam pemeriksaan yang dilakukan tim, penyakit hewan kurban yang ditemukan baru sebatas sakit mata, belum ada penyakit yang lain yang berbahaya. "Sakit mata pada kambing, warna matanya merah," katanya .
Ia mengatakan, pemeriksaan kesehatan hewan kurban baru sebatas kambing, karena para pedagang di pinggir jalan raya Bojonegoro hanya menjual kambing, belum ada yang menjual sapi.
Meski demikian, lanjutnya, dijadwalkan pada Kamis (3/11) akan dilakukan pemantauan kesehatan hewan kurban sapi di Pasar Sapi Banjarjo, Kecamatan Kota, bersamaan dengan hari pasaran sapi di pasar setempat.
Ia menjelaskan, menjelang Hari Raya Idul Adha, pemantauan kesehatan hewan kurban terus dilakukan. Tim yang dipimpin drh. Yuyun Aria Dahlan dan drh. Endra hari ini melakukan pemantauan kesehatan hewan di sejumlah pedagang hewan kurban di daerah setempat.
Fokus pemantauan, kata Catur, di antaranya melakukan pemeriksaan kesehatan hewan yang dijual, asal-asul hewan kurban serta kelayakan hewan ternak kurban yang dijual. "Rata-rata hewan kurban yang dijual dari lokal Bojonegoro dan Tuban," ucapnya.
Ismulyono menambahkan, pemantauan hewan kurban terutama sapi juga dilakukan di daerah perbatasan dengan Jateng, yakni di Kecamatan Margomulyo, Kasiman dan Padangan yang melibatkan Satpol PP. Pengawasan ini untuk mencegah masuknya sapi asal Jateng ke Bojonegoro.
"Di Jatim sekarang ini bebas dari anthrax, sedangkan di Jawa Tengah banyak sapi yang terjangkit anthrax," kata Ismulyono. (*).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011