Lumajang - Kasus "suspect" difteri di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, meluas hingga 15 kecamatan dengan jumlah penderita sebanyak 30 orang, sejak Januari hingga Oktober 2011. Kasi Pencegahan dan Pengamatan Penyakit Dinkes Lumajang, Wahyu Wulandari, Senin, mengatakan pasien suspect difteri ditemukan di 15 kecamatan dari 21 kecamatan di Lumajang antara lain Kecamatan Jatiroto, Randuagung, Lumajang, Candipuro, Yosowilangun, Rowokangkung, Klakah, Tempursari, dan Tempeh. "Seluruh penderita suspect difteri akan diperiksa dan apusan tenggorokan (throat swab) akan dikirim ke laboratorium Dinas Kesehatan Pemprov Jatim di Surabaya, sehingga dapat diketahui apakah anak yang bersangkutan positif menderita difteri atau tidak," tuturnya. Menurut dia, Dinkes Lumajang sudah siaga terhadap wabah penyakit difteri sebelum Gubernur Jatim menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) difteri di Jatim karena jumlah kasus difteri tahun 2011 di Lumajang meningkat tajam dibandingkan tahun 2010 sebanyak 15 kasus. "Petugas Dinkes sudah melakukan imunisasi secara massal terhadap anak sekolah dasar (SD) kelas 4, 5, 6 dan siswa sekolah menengah pertama (SMP) kelas 7,8, dan 9 di Lumajang sebanyak 91 ribu anak, beberapa bulan lalu," paparnya. Ia menjelaskan beberapa hasil sampel yang sudah diterima Dinkes Lumajang dari laboratorium Dinas Kesehatan Pemprov Jatim menyebutkan bahwa hasilnya negatif, sehingga pasien diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing. "Meski hasilnya negatif, kami tetap waspada dan siaga terhadap penyebaran wabah difteri yang mudah menular kepada anak-anak tersebut," katanya. Sejauh ini, kata dia, cakupan imunisasi difteri, pertusis, dan tetanus (DPT) di Kabupaten Lumajang sudah cukup bagus yakni mencapai 85 persen dari total jumlah bayi sebanyak 16 ribu anak. "Difteri dapat dicegah dengan melakukan imunisasi imunisasi DPT. Saya imbau orang tua segera membawa anaknya ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi secara gratis, agar terhindar dari penyakit yang berbahaya," jelasnya. Wahyu menambahkan imunisasi dasar yang harus diberikan kepada anak yang baru lahir yakni BCG, DPT, polio, campak, dan hepatitis B karena balita yang mendapatkan imunisasi secara lengkap tidak mudah terserang penyakit.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011