Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur aktif mendorong jajaran pemerintah desa untuk memperkuat jejaring ekonomi melalui optimalisasi potensi wisata di desa dan kelurahan masing-masing.
Komitmen dukungan itu kembali ditegaskan Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat menghadiri seremoni tebar 275 ribu benih ikan tawes di Gubug Pinggir Kali (Gupili), destinasi wisata rintisan di Desa Bogoran, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek, Kamis.
Setelah menebar ribuan benih ikan bersama jajaran, Bupati Arifin atau Mas Ipin menyampaikan harapan agar model pelestarian alam dalam pengelolaan wisata rintisan di desa-desa bisa ikut mendongkrak ekonomi masyarakat sekitar, termasuk pendapatan asli daerah dan pendapatan asli desa yang dikelola BUMDes.
"Harapannya ini dapat meningkatkan awareness masyarakat bahwa kalau lingkungannya lestari, juga menghasilkan ekonomi," kata dia.
Lokasi Gupili dipilih bersamaan dengan lokasi-lokasi wisata desa lainnya. Dengan kata lain, optimalisasi pesona wisata itu dilakukan untuk meningkatkan potensi kunjungan wisatawan yang berdampak pada pertumbuhan sektor perekonomian masyarakat.
Sebab, katanya, tak sedikit warga Trenggalek bertumpu ekonomi di desa-desa wisata. Hal itu menjadi salah satu pertimbangan lahirnya program seratus desa wisata di Kabupaten Trenggalek.
"Ini yang ditebar jenis ikan tawes dan kebetulan di sini juga spot nongkrongnya teman-teman. Jadi setelah kita tebar tolong dirawat. Di sini jangan potas-potas (racuni) ikan. Kemudian strum-strum ikan, terbukti kalau telaganya bagus, airnya bersih dan lingkungannya terjaga, ada tempat nongkrong begini itu bisa meningkatkan ekonomi masyarakat," katanya.
Kegiatan tebar benih ikan itu dilakukan secara masif di daerah lainnya. Selain pengayaan sumber daya ikan untuk menjaga populasi ikan di perairan darat, langkah itu juga merupakan upaya penguatan ekonomi.
Mas Ipin berharap, masyarakat dapat merawatnya dengan bijak sehingga bisa membawa berkah ekonomi berjalan.
"Kemudian kalau ikannya sudah besar, bisa dipancing atau ditangkap dengan alat-alat yang ramah lingkungan. Ikannya bisa dikonsumsi, kemudian bisa juga dijual dan menghasilkan uang. Jadi dengan menjaga lingkungan ternyata dapat mendatangkan keuntungan ekonomi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Komitmen dukungan itu kembali ditegaskan Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat menghadiri seremoni tebar 275 ribu benih ikan tawes di Gubug Pinggir Kali (Gupili), destinasi wisata rintisan di Desa Bogoran, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek, Kamis.
Setelah menebar ribuan benih ikan bersama jajaran, Bupati Arifin atau Mas Ipin menyampaikan harapan agar model pelestarian alam dalam pengelolaan wisata rintisan di desa-desa bisa ikut mendongkrak ekonomi masyarakat sekitar, termasuk pendapatan asli daerah dan pendapatan asli desa yang dikelola BUMDes.
"Harapannya ini dapat meningkatkan awareness masyarakat bahwa kalau lingkungannya lestari, juga menghasilkan ekonomi," kata dia.
Lokasi Gupili dipilih bersamaan dengan lokasi-lokasi wisata desa lainnya. Dengan kata lain, optimalisasi pesona wisata itu dilakukan untuk meningkatkan potensi kunjungan wisatawan yang berdampak pada pertumbuhan sektor perekonomian masyarakat.
Sebab, katanya, tak sedikit warga Trenggalek bertumpu ekonomi di desa-desa wisata. Hal itu menjadi salah satu pertimbangan lahirnya program seratus desa wisata di Kabupaten Trenggalek.
"Ini yang ditebar jenis ikan tawes dan kebetulan di sini juga spot nongkrongnya teman-teman. Jadi setelah kita tebar tolong dirawat. Di sini jangan potas-potas (racuni) ikan. Kemudian strum-strum ikan, terbukti kalau telaganya bagus, airnya bersih dan lingkungannya terjaga, ada tempat nongkrong begini itu bisa meningkatkan ekonomi masyarakat," katanya.
Kegiatan tebar benih ikan itu dilakukan secara masif di daerah lainnya. Selain pengayaan sumber daya ikan untuk menjaga populasi ikan di perairan darat, langkah itu juga merupakan upaya penguatan ekonomi.
Mas Ipin berharap, masyarakat dapat merawatnya dengan bijak sehingga bisa membawa berkah ekonomi berjalan.
"Kemudian kalau ikannya sudah besar, bisa dipancing atau ditangkap dengan alat-alat yang ramah lingkungan. Ikannya bisa dikonsumsi, kemudian bisa juga dijual dan menghasilkan uang. Jadi dengan menjaga lingkungan ternyata dapat mendatangkan keuntungan ekonomi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023