DPRD dan Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menyetujui target penambahan pemasukan daerah melalui optimalisasi PAD di semua sektor layanan maupun bidang usaha yang dikelola badan layanan usaha daerah setempat, sebesar Rp14 miliar pada tahun anggaran 2024.

"Ya, kami (sepakat) mendorong untuk peningkatan PAD, dan alhamdulillah ada kenaikan cukup signifikan di APBD 2024 (yang barusan disahkan)," kata Ketua DPRD Trenggalek, Samsul Anam di Kantor DPRD Trenggalek, Kamis.

Dengan penambahan tersebut, PAD Trenggalek pada APBD 2024 diproyeksikan mencapai Rp298 miliar.

Realisasinya nanti diharapkan bisa lebih, melampaui angka Rp300 miliar sehingga tahun berikutnya proyeksi PAD di tahun anggaran 2025 bisa direvisi sehingga targetnya dinaikkan lagi.

Hasil observasi jejak digital atas PAD Trenggalek dari 2019 hingga 2022, pendapatan asli daerah yang terlapor dalam LKPD setiap tahunnya tercatat cenderung berfluktuasi.

Pada 2019 realisasi PAD Trenggalek dilaporkan sebesar Rp285,134 miliar, kemudian pada 2020 sebesar Rp257,6 miliar, pada 2021 realisasi PAD tercatat sebesar Rp233,49 miliar, dan pada 2022 sebagaimana laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) bupati di forum rapat paripurna DPRD pada Maret 2023 disebut capaian PAD Trenggalek tembus Rp422,488 miliar.

Pada tahun anggaran 2023 ini, target yang dipatok "aman", yakni Rp279,797 miliar dan diharapkan capaian bisa melampaui angka tersebut bahkan hasil PAD tahun sebelumnya.

Sementara proyeksi PAD tahun anggaran 2024 yang telah ditetapkan dalam rencana jangka menengah daerah adalah sebesar Rp283,48 miliar.

Dikatakan, kenaikan PAD itu menjadi 'angin segar' untuk mewujudkan program-program perencanaan Trenggalek di tahun anggaran 2024.

Selain optimalisasi infrastruktur, Trenggalek menargetkan kemiskinan ekstrem yang jumlahnya mencapai sekitar 10 ribu jiwa bisa tuntas sebelum akhir 2024.

Langkah itu sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo yang menargetkan kemiskinan ekstrem di Indonesia tuntas pada tahun depan.

"Kita tuntaskan utamanya program Pak Jokowi soal pengentasan kemiskinan ekstrem," katanya.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023