PT Pegadaian berupaya memberi ruang kontribusi bagi para pelaku UMKM disabilitas terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri, melalui program pemberdayaan yang dilaksanakan bersama yayasan sosial Alunjiva Indonesia.
Executive Vice President Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Pegadaian Rully Yusuf mengatakan pelaksanaan program pemberdayaan itu dilakukan secara daring, dalam kurun waktu tiga bulan dan dengan mekanisme one on one.
"Teman-teman yang memerlukan bantuan masih dapat berdiskusi di dalam grup," kata Rully melalui keterangan resmi diterima di Surabaya, Rabu.
Teknis one on one atau mempertemukan masing-masing pemateri dengan satu pelaku UMKM dinilai efektif, karena setiap peserta punya banyak kesempatan menggali informasi lebih dalam.
Selain itu, pemateri lebih memiliki kesempatan untuk memberikan solusi pada setiap permasalahan yang dihadapi oleh peserta pelatihan.
"Penyusunan materinya sudah baik, dan sudah sesuai karena telah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing peserta," ucapnya.
Sementara itu, pendampingan one on one membuat 15 dari 19 para peserta program pelatihan mengalami peningkatan pendapatan usaha mereka walaupun belum mencapai 100 persen dari pendapatan sebelumnya.
Selain UMKM disabilitas, para peserta yang mengikuti program tersebut adalah para kalangan pemuda.
Salah satu peserta pelatihan Tony Sanjaya mengatakan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSL) memberikan banyak pengetahuan baru pada konsep pemasaran produk dengan memanfaatkan keberadaan dunia digital.
Kemudian ketika diterapkan, pesanan dari masyarakat datang silih berganti.
"Menerima pesanan snack box untuk acara khitanan, arisan, dan lain-lain," ucapnya.
Contoh lainnya adalah usaha makanan bernama "Angkringan Tanah Jawa" yang dibuat oleh Immanuel dan Ade Candra.
Saat pelatihan berlangsung, usaha sempat vakum karena ada permasalahan internal. Namun, pascamengikuti program pendampingan, persoalan bisa diatasi berkat berbagai masukan terkait dengan operasional dan pengembangan usaha.
Selain itu, ada pelaku UMKM bernama Yudit Yogi yang bergerak di bidang usaha fesyen dan aksesoris dengan brand "Yogi Art" merasa terdorong untuk lebih aktif memasarkan berbagai usahanya melalui media sosial dan broadcast WA.
Melalui strategi tersebut, Yudit mendapatkan peningkatan pemesanan dan pendapatan sehingga mendorong usaha "Yogi Art" semakin berkembang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Executive Vice President Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Pegadaian Rully Yusuf mengatakan pelaksanaan program pemberdayaan itu dilakukan secara daring, dalam kurun waktu tiga bulan dan dengan mekanisme one on one.
"Teman-teman yang memerlukan bantuan masih dapat berdiskusi di dalam grup," kata Rully melalui keterangan resmi diterima di Surabaya, Rabu.
Teknis one on one atau mempertemukan masing-masing pemateri dengan satu pelaku UMKM dinilai efektif, karena setiap peserta punya banyak kesempatan menggali informasi lebih dalam.
Selain itu, pemateri lebih memiliki kesempatan untuk memberikan solusi pada setiap permasalahan yang dihadapi oleh peserta pelatihan.
"Penyusunan materinya sudah baik, dan sudah sesuai karena telah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing peserta," ucapnya.
Sementara itu, pendampingan one on one membuat 15 dari 19 para peserta program pelatihan mengalami peningkatan pendapatan usaha mereka walaupun belum mencapai 100 persen dari pendapatan sebelumnya.
Selain UMKM disabilitas, para peserta yang mengikuti program tersebut adalah para kalangan pemuda.
Salah satu peserta pelatihan Tony Sanjaya mengatakan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSL) memberikan banyak pengetahuan baru pada konsep pemasaran produk dengan memanfaatkan keberadaan dunia digital.
Kemudian ketika diterapkan, pesanan dari masyarakat datang silih berganti.
"Menerima pesanan snack box untuk acara khitanan, arisan, dan lain-lain," ucapnya.
Contoh lainnya adalah usaha makanan bernama "Angkringan Tanah Jawa" yang dibuat oleh Immanuel dan Ade Candra.
Saat pelatihan berlangsung, usaha sempat vakum karena ada permasalahan internal. Namun, pascamengikuti program pendampingan, persoalan bisa diatasi berkat berbagai masukan terkait dengan operasional dan pengembangan usaha.
Selain itu, ada pelaku UMKM bernama Yudit Yogi yang bergerak di bidang usaha fesyen dan aksesoris dengan brand "Yogi Art" merasa terdorong untuk lebih aktif memasarkan berbagai usahanya melalui media sosial dan broadcast WA.
Melalui strategi tersebut, Yudit mendapatkan peningkatan pemesanan dan pendapatan sehingga mendorong usaha "Yogi Art" semakin berkembang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023