Lumajang - Penyakit difteri di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, meningkat hingga mencapai sebanyak 30 kasus "suspect" difteri di kabupaten setempat sejak Januari hingga Oktober 2011. "Sejak beberapa bulan lalu, Dinkes Lumajang sudah siaga terhadap wabah penyakit difteri sebelum Gubernur Jatim menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) difteri di Jatim karena jumlah penderita di Lumajang terus meningkat setiap bulan," kata Kasi Pencegahan dan Pengamatan Penyakit Dinkes Lumajang, Wahyu Wulandari, Jumat. Menurut dia, petugas kesehatan di masing-masing pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) selalu cepat tanggap untuk menangani pasien suspect difteri, sehingga bisa ditangani lebih dini. "Kalau ada anak-anak yang sakit tenggorokan dan memiliki gejala seperti difteri, maka petugas puskesmas harus membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Hariyoto Lumajang untuk dilakukan observasi," paparnya. Ia menjelaskan, seluruh penderita suspect difteri akan diperiksa dan apusan tenggorokan (throat swab) akan dikirim ke laboratorium Dinas Kesehatan Pemprov Jatim di Surabaya, sehingga dapat diketahui apakah anak yang bersangkutan positif menderita difteri atau tidak. "Beberapa hasil sampel yang sudah terima Dinkes Lumajang menyebutkan bahwa hasilnya negatif, namun kami tetap waspada dan siaga terhadap penyebaran wabah difteri yang mudah menular kepada anak-anak tersebut," katanya menjelaskan. Wahyu menuturkan sistem penularan penyakit difteri disebabkan oleh kuman dan seseorang dapat tertular apabila melakukan kontak langsung dengan penderita karena penyebarannya melalui udara atau percikan ludah penderita. "Difteri dapat dicegah dengan melakukan imunisasi lengkap yakni imunisasi DPT. Saya imbau orang tua segera membawa anaknya ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi secara gratis, sehingga terhindar dari penyakit difteri," ucapnya. Pemberian vaksin atau imunisasi yang diberikan kepada bayi sejak lahir dengan lengkap, lanjut dia, dapat membentuk antibiodi yang berfungsi melindungi tubuh terhadap penyakit, sehingga imunisasi bermanfaat untuk membentengi balita dari penyakit yang berbahaya. "Imunisasi dasar yang harus diberikan sejak bayi lahir yakni BCG, DPT, polio, campak, dan hepatitis B, sehingga balita yang mendapatkan imunisasi secara lengkap tidak mudah terserang penyakit," ujarnya menambahkan.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011