Bagi anda yang ingin mencari kerajinan tangan dari kerang hias, coba kunjungi kawasan Kampung Tambak Deres, Kecamatan Kenjeran, Surabaya.
Salah satunya toko "Handcraft-sby" yang saat ini dikelola Rahmat Yanuarsyah (28). DI tempat ini menjual kulit-kulit kerang yang menjadi berbagai kerajinan tangan cantik dan menarik.
Telah ada sejak tahun 2000, usaha kerajinan tangan yang dikelola secara turun-temurun ini berawal dari sang nenek dan kakek karena tempatnya pesisir. Akhirnya bisnis tersebut didirikan sampai diteruskan oleh Rahmat Yanuarsyah beserta ibunya.
"Karena memang tempatnya pesisir otomatis apa yang dibutuhkan ada di sekitar sini. Waktu itu nenek saya melihat peluang di kerajinan kerang, jadi sampai saat ini saya lanjutkan," ucap Rahmat yang merupakan generasi ketiga pemilik usaha.
Sejak berdirinya olahan kerajinan kerang, usaha ini berjalan bagus, sampai suatu ketika mengalami kendala efek pandemi COVID-19 pada tahun 2020, bahkan sampai pendapatan tidak ada sama sekali atau nyaris nol persen.
Dari masa krisis pandemi, Yanuar mengaku memanfaatkan ilmu yang dipelajarinya semasa kuliah di Manajemen Bisnis di Universitas Ciputra dan mencoba terjun ke dunia jualan daring.
Selain itu ia mencari rujukan olahan kerang lainnya melalui media sosial lalu mencoba untuk menerapkannya di bisnis kerajinan kerangnya.
Untuk modal mengembangkan usaha kerajinan kerang yang dikeluarkan tidak banyak, sebab bahan-bahan yang diperlukan masih banyak karena tidak ada pembeli dari efek pandemi.
Dari usaha dan ilmu yang ia dapatkan akhirnya kerajinan kerang mulai saat itu terjual sampai luar kota dan luar Pulau Jawa seperti Kalimantan, Sulawesi bahkan hingga di luar negeri yaitu Malaysia.
Meski berlokasi di tepian pantai, namun Yanuar mengaku tidak semua kulit kerang yang digunakan berasal dari sekitar Kenjeran.
"Kerang-kerang dari Kenjeran itu tidak cukup karena dari segi kualitas masih kurang. Nah, kami juga mengambil kerang-kerang dari tempat lain, seperti Situbondo dan Flores, karena memang membutuhkan kerang yang berkualitas bagus-bagus," tuturnya.
Kerajinan kerang yang dibuat seperti pigura, tempat tisu, cermin, tirai, dan sebagainya. Ada juga macam-macam kulit kerang yang dijual, seperti cangkang kerang simping, kerang jimmy, kerang kempang, dan beragam jenis kerang lainnya.
Untuk harga kulit kerang mentah dari Rp5 ribu sampai Rp150.000, lalu harga kerajinan kerang yang sudah dibentuk dijual dengan harga Rp20.000 sampai Rp200.000 berdasarkan kerumitan serta permintaan pelanggan.
Selain membeli kerajinan kerang untuk koleksi atau hiasan rumah, perajin kerang juga menjual olahan-olahan yang biasa digunakan oleh teman-teman prakarya saat sekolah, seperti kotak tisu yang belum dihias, pasir pantai berwarna hingga kulit kerang.
Kerajinan kerang tersebut dapat dibeli melalui media sosial atau secara daring di akun Instagram, Facebook maupun sejumlah marketplace.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Salah satunya toko "Handcraft-sby" yang saat ini dikelola Rahmat Yanuarsyah (28). DI tempat ini menjual kulit-kulit kerang yang menjadi berbagai kerajinan tangan cantik dan menarik.
Telah ada sejak tahun 2000, usaha kerajinan tangan yang dikelola secara turun-temurun ini berawal dari sang nenek dan kakek karena tempatnya pesisir. Akhirnya bisnis tersebut didirikan sampai diteruskan oleh Rahmat Yanuarsyah beserta ibunya.
"Karena memang tempatnya pesisir otomatis apa yang dibutuhkan ada di sekitar sini. Waktu itu nenek saya melihat peluang di kerajinan kerang, jadi sampai saat ini saya lanjutkan," ucap Rahmat yang merupakan generasi ketiga pemilik usaha.
Sejak berdirinya olahan kerajinan kerang, usaha ini berjalan bagus, sampai suatu ketika mengalami kendala efek pandemi COVID-19 pada tahun 2020, bahkan sampai pendapatan tidak ada sama sekali atau nyaris nol persen.
Dari masa krisis pandemi, Yanuar mengaku memanfaatkan ilmu yang dipelajarinya semasa kuliah di Manajemen Bisnis di Universitas Ciputra dan mencoba terjun ke dunia jualan daring.
Selain itu ia mencari rujukan olahan kerang lainnya melalui media sosial lalu mencoba untuk menerapkannya di bisnis kerajinan kerangnya.
Untuk modal mengembangkan usaha kerajinan kerang yang dikeluarkan tidak banyak, sebab bahan-bahan yang diperlukan masih banyak karena tidak ada pembeli dari efek pandemi.
Dari usaha dan ilmu yang ia dapatkan akhirnya kerajinan kerang mulai saat itu terjual sampai luar kota dan luar Pulau Jawa seperti Kalimantan, Sulawesi bahkan hingga di luar negeri yaitu Malaysia.
Meski berlokasi di tepian pantai, namun Yanuar mengaku tidak semua kulit kerang yang digunakan berasal dari sekitar Kenjeran.
"Kerang-kerang dari Kenjeran itu tidak cukup karena dari segi kualitas masih kurang. Nah, kami juga mengambil kerang-kerang dari tempat lain, seperti Situbondo dan Flores, karena memang membutuhkan kerang yang berkualitas bagus-bagus," tuturnya.
Kerajinan kerang yang dibuat seperti pigura, tempat tisu, cermin, tirai, dan sebagainya. Ada juga macam-macam kulit kerang yang dijual, seperti cangkang kerang simping, kerang jimmy, kerang kempang, dan beragam jenis kerang lainnya.
Untuk harga kulit kerang mentah dari Rp5 ribu sampai Rp150.000, lalu harga kerajinan kerang yang sudah dibentuk dijual dengan harga Rp20.000 sampai Rp200.000 berdasarkan kerumitan serta permintaan pelanggan.
Selain membeli kerajinan kerang untuk koleksi atau hiasan rumah, perajin kerang juga menjual olahan-olahan yang biasa digunakan oleh teman-teman prakarya saat sekolah, seperti kotak tisu yang belum dihias, pasir pantai berwarna hingga kulit kerang.
Kerajinan kerang tersebut dapat dibeli melalui media sosial atau secara daring di akun Instagram, Facebook maupun sejumlah marketplace.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023