Duta Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) ditunjuk untuk membantu penanganan masalah pelajar di sekolah-sekolah di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Surabaya M. Fikser menyampaikan bahwa Duta Trantibum yang semula hanya diadakan di sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP), pada tahun 2023 juga diadakan di sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah sederajat.
"Duta Trantibum jadi pelopor di sekolah masing-masing, kalau ada masalah anak-anak di sekolah, maka Duta Trantibum ini yang menjadi pioneer (pelopor) di depan, seperti sebagai teman curhat, juga memberi tahu temannya terkait pelanggaran-pelanggaran di sekolah," katanya sebagaimana dikutip dalam siaran pers pemerintah kota di Surabaya, Selasa.
Fikser menyampaikan bahwa setiap Duta Trantibum di sekolah memiliki program dan rencana kerja untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang aman.
Baca juga: Dispendik Surabaya kembangkan permainan tradisonal jadi sarana edukasi
"Sekarang kami tambahkan dengan relawan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Kami perkuat dengan masuk ke sekolah-sekolah supaya ada edukasi ke anak-anak bagaimana menggunakan teknologi digital lebih positif. Nah, itu teman-teman relawan TIK yang jalan," ia menjelaskan.
Guna mendukung upaya untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang aman, pemerintah kota menyelenggarakan ajang penghargaan Duta Trantibum.
Ajang penghargaan Duta Trantibum tahun 2023 diikuti oleh 87 Duta Trantibum dari 29 sekolah, mulai dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berharap Duta Trantibum bisa menjadi agen perubahan ke arah kebaikan sehingga masalah-masalah kenakalan remaja bisa dicegah.
"Duta Trantibum adalah agen perubahan, menyentuh, mengubah, sesuatu yang tidak baik menjadi kebaikan dengan hati dan empati. Ajak semua teman-teman selalu berbuat kebaikan, menciptakan sesuatu yang baik," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Surabaya M. Fikser menyampaikan bahwa Duta Trantibum yang semula hanya diadakan di sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP), pada tahun 2023 juga diadakan di sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah sederajat.
"Duta Trantibum jadi pelopor di sekolah masing-masing, kalau ada masalah anak-anak di sekolah, maka Duta Trantibum ini yang menjadi pioneer (pelopor) di depan, seperti sebagai teman curhat, juga memberi tahu temannya terkait pelanggaran-pelanggaran di sekolah," katanya sebagaimana dikutip dalam siaran pers pemerintah kota di Surabaya, Selasa.
Fikser menyampaikan bahwa setiap Duta Trantibum di sekolah memiliki program dan rencana kerja untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang aman.
Baca juga: Dispendik Surabaya kembangkan permainan tradisonal jadi sarana edukasi
"Sekarang kami tambahkan dengan relawan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Kami perkuat dengan masuk ke sekolah-sekolah supaya ada edukasi ke anak-anak bagaimana menggunakan teknologi digital lebih positif. Nah, itu teman-teman relawan TIK yang jalan," ia menjelaskan.
Guna mendukung upaya untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang aman, pemerintah kota menyelenggarakan ajang penghargaan Duta Trantibum.
Ajang penghargaan Duta Trantibum tahun 2023 diikuti oleh 87 Duta Trantibum dari 29 sekolah, mulai dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berharap Duta Trantibum bisa menjadi agen perubahan ke arah kebaikan sehingga masalah-masalah kenakalan remaja bisa dicegah.
"Duta Trantibum adalah agen perubahan, menyentuh, mengubah, sesuatu yang tidak baik menjadi kebaikan dengan hati dan empati. Ajak semua teman-teman selalu berbuat kebaikan, menciptakan sesuatu yang baik," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023