Wakil Wali (Wawali) Kota Surabaya Armuji menyatakan kemiskinan di Kota Pahlawan, Jawa Timur, berdasarkan data Statistik oleh Badan Pusat Statistik (BPS) turun menjadi 4,65 persen berkat gotong-royong semua pihak.
"Kemiskinan di Surabaya bisa dikendalikan berkat gotong-royong semua pihak dalam upaya pencegahan hingga penanggulangan warga miskin," kata Cak Ji panggilan akrabnya di Surabaya, Selasa.
Data resmi BPS Kota Surabaya yang dikeluarkan pada 25 Oktober 2023 mencatatkan persentase penduduk miskin di Kota Surabaya sebesar 4,65 persen.
Jumlah penduduk miskin atau penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan/GK) di Kota Surabaya pada bulan Maret 2023 mencapai 136,37 ribu jiwa. Jumlah ini berkurang sebesar 1,84 ribu jiwa, bila dibandingkan dengan kondisi Maret 2022 yang sebesar 138,21 ribu jiwa.
Kota Surabaya merupakan salah satu daerah dengan angka kemiskinan terendah di Provinsi Jawa Timur dengan upaya percepatan pemulihan ekonomi yang efektif pascapandemi COVID-19.
Baca juga: Wawali Surabaya ajak warga beli produk UMKM saat Piala Dunia U-17
"Konsentrasi dengan menekan Pengangguran melalui program padat karya, pemberdayaan UMKM (usaha mikro kecil menengah) hingga bursa kerja bagi warga Surabaya," kata Cak Ji.
Ia juga mengatakan, beberapa program unggulan yang dijalankan Pemkot Surabaya yang dinilai bisa menekan angka kemiskinan di antaranya padat karya, program beasiswa pendidikan bagi warga tidak mampu dan program yang mendukung peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM).
"Kami juga semua bekerja sama untuk terus melakukan pendataan dan pengawasan bagi warga yang tidak mampu lalu diberikan intervensi kebijakan. Jadi bukan menghapus datanya namun menghapus kemiskinan itu sendiri," ujarnya.
Cak Ji menceritakan, salah satu hal konkrit kegiatan padat karya yang telah dinikmati warga Surabaya di antaranya kalangan ibu-ibu pelaku UMKM dengan menjadi penyedia bantuan makanan bagi lansia, balita stunting atau kerdil hingga usaha binaan Pemkot Surabaya.
"Dari situ merupakan cerminan bahwa APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) untuk rakyat bisa dirasakan segenap lapisan masyarakat," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Kemiskinan di Surabaya bisa dikendalikan berkat gotong-royong semua pihak dalam upaya pencegahan hingga penanggulangan warga miskin," kata Cak Ji panggilan akrabnya di Surabaya, Selasa.
Data resmi BPS Kota Surabaya yang dikeluarkan pada 25 Oktober 2023 mencatatkan persentase penduduk miskin di Kota Surabaya sebesar 4,65 persen.
Jumlah penduduk miskin atau penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan/GK) di Kota Surabaya pada bulan Maret 2023 mencapai 136,37 ribu jiwa. Jumlah ini berkurang sebesar 1,84 ribu jiwa, bila dibandingkan dengan kondisi Maret 2022 yang sebesar 138,21 ribu jiwa.
Kota Surabaya merupakan salah satu daerah dengan angka kemiskinan terendah di Provinsi Jawa Timur dengan upaya percepatan pemulihan ekonomi yang efektif pascapandemi COVID-19.
Baca juga: Wawali Surabaya ajak warga beli produk UMKM saat Piala Dunia U-17
"Konsentrasi dengan menekan Pengangguran melalui program padat karya, pemberdayaan UMKM (usaha mikro kecil menengah) hingga bursa kerja bagi warga Surabaya," kata Cak Ji.
Ia juga mengatakan, beberapa program unggulan yang dijalankan Pemkot Surabaya yang dinilai bisa menekan angka kemiskinan di antaranya padat karya, program beasiswa pendidikan bagi warga tidak mampu dan program yang mendukung peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM).
"Kami juga semua bekerja sama untuk terus melakukan pendataan dan pengawasan bagi warga yang tidak mampu lalu diberikan intervensi kebijakan. Jadi bukan menghapus datanya namun menghapus kemiskinan itu sendiri," ujarnya.
Cak Ji menceritakan, salah satu hal konkrit kegiatan padat karya yang telah dinikmati warga Surabaya di antaranya kalangan ibu-ibu pelaku UMKM dengan menjadi penyedia bantuan makanan bagi lansia, balita stunting atau kerdil hingga usaha binaan Pemkot Surabaya.
"Dari situ merupakan cerminan bahwa APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) untuk rakyat bisa dirasakan segenap lapisan masyarakat," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023