Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas menyatakan suara dari kalangan santri di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 juga menjadi penentu arah laju bangsa untuk lima tahun ke depan.

"Karena itu, gelaran Pilpres 14 Februari 2024 harus dimanfaatkan oleh seluruh santri menyuarakan hak pilihnya. Santri harus terlibat di setiap episode sejarah negeri ini, termasuk memilih itu pasti melibatkan santri," kata Gus Yaqut di Surabaya, Sabtu.

Soal pilihan politik hal itu disebutnya merupakan ranah pribadi, namun para santri diimbau cerdas dalam menentukan pilihannya di pesta demokrasi tahun depan.

Salah hal yang dicontohkan adalah rekam jejak, karenanya santri diimbau terlebih dahulu mencari tahu latar belakang dan pengalaman sosok yang akan dipilih.

"Saya harus mengulang kembali, santri jangan sampai memilih pemimpin yang hanya didasarkan pada penampakan fisik saja," ujarnya.

"Harus benar-benar orang yang memang siap memimpin negara ini, karena tantangan ke depan ini luar biasa," lanjutnya.

Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh KPU RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga, pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023