Sidoarjo - Sebanyak 75 persen dari 3.503 perempuan peserta Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menggunakan kontrasepsi jenis implan atau susuk karena dinilai aman dan tidak merepotkan.
Kepala Bidang Keluarga Berencana Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sidoarjo Heni Kristiani, Rabu, mengatakan, perempuan peserta KB di Kabupaten Sidoarjo lebih memilih kontraseosi jenis implan dengan alasan aman dan tidak terlalu repot dibandingkan memakai kontrasepsi jenis pil atau lainnya.
Selain itu, penggunaan alat kontrasepsi jenis susuk atau implan banyak dipilih karena dinilai pemasangannya yang tertutup dan mudah dilakukan serta memiliki risiko paling rendah untuk kegagalan bila dibanding alat kontrasepsi lainnya.
“Karena pemasangannya di bagian lengan sebelah kiri, menjadi sangat mudah dan praktis,” terangnya.
Namun begitu, sebagai salah satu alat pencegah atau penunda kehamilan, KB impan juga memiliki efek samping pada tubuh pemakainya.
Salah satu efek samping itu, kata dia, adalah semakin panjangnya masa datang bulan yang dialami si pemakai karena yang dimasukkan adalah hormon pencegah dan salah satu efeknya telat datang bulan semakin panjang.
"Setiap tahun jumlah perempuan peserta KB yang memanfaatkan alat kontrasepsi jenis susuk atau implan di Sidoarjo terus meningkat," katanya saat meninjau pelaksanaan program KB dengan kontrasepsi jenis implan di Desa Kedungpandan, Jabon.
Sementara itu, secara terpisah, Nuraini, salah satu akseptor KB mengatakan, dirinya sengaja memilih kontrasepsi jenis implan karena lebih aman dibandingkan dengan jenis lainnya.
"Anak saya sudah dua dan saya sudah bertahun-tahun memakai kontrasepsi susuk seperti ini," katanya.
KB implan disebut juga sebagai alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada lengan atas. Alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit lengan atas sebelah dalam.
Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus plastik berongga dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul atau tergantung jenis susuk yang akan dipakai.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011