Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur melengkapi fasilitas Ultrasonografi (USG) 2 dimensi di 30 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang tersebar di 18 kecamatan setempat untuk mendeteksi ibu hamil dengan risiko tinggi.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor di Sidoarjo, Kamis mengatakan, kelengkapan fasilitas tersebut merupakan bagian dari upaya meningkatkan pelayanan kesehatan ibu hamil dan bayi yang akan lahir serta percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).

"Kami berkomitmen untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil di Kabupaten Sidoarjo. Peralatan USG yang kami fasilitasi di Puskesmas ini akan membantu dalam mendeteksi risiko tinggi sejak dini. Sehingga tindakan medis yang tepat dapat segera diambil," ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, Fenny Apridawati mengatakan, peralatan USG yang disediakan di Puskesmas ini dikelola oleh tim medis yang terlatih. Hal ini diharapkan dapat membantu dalam mendeteksi masalah kesehatan ibu hamil seperti preklampsia, diabetes gestasional, dan kelainan pada janin lainnya.

"Kami ingin memastikan bahwa setiap ibu hamil di Kabupaten Sidoarjo dapat menerima perawatan yang terbaik. Fasilitas USG ini akan menjadi alat yang sangat berguna bagi tenaga medis dalam memberikan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan ibu hamil," ujarnya.

Ia menambahkan, untuk mengimplementasikan fasilitas USG di 30 puskesmas ini, menggunakan anggaran dari Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCHT) sebanyak 7 USG sedangkan 23 USG lainnya mendapatkan hibah dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Dalam mengimplementasikan proyek ini, kami mendapatkan hibah dari Kemenkes dan juga anggaran DBHCHT," tuturnya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Abdul Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023