Pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof. Mutimmah Faidah, M. Ag., menyebut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjadi kandidat calon wakil presiden terkuat karena sosoknya dipercaya di kalangan perempuan.

Prof. Mutimmah saat Diskusi Publik "Membaca Peta Dukungan Pilpres di Jawa Timur" di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Kamis mengatakan kandidat cawapres harus mulai melirik kelompok perempuan karena di sebagian besar keputusan di pondok pesantren kurang lebih terdapat intervensi bu nyai (istri kiai).

"Langkahnya sangat mudah, yakni perlu didekati Fatayat dan Muslimat. Pak Erick terlihat minggu lalu hadir pada agenda Apel Akbar Fatayat yang dilaksanakan di Surabaya, Jawa Timur," ucapnya.

Sementara itu, Pengurus Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang, Dr. Ummi Chaidaroh mengatakan sangat sederhana jika melihat indikator dan tipikal cawapres yang perlu didorong untuk mendampingi nama-nama capres yang telah beredar.

"Kedekatan dengan santri dan juga para pengasuh di ponpes merupakan representasi kedekatan cawapres tersebut dengan masyarakat. Indikator itu sangat terlihat pada Pak Erick Tohir yang sering aktif mengunjungi pondok pesantren," katanya.

Beberapa waktu lalu saat Ketua Umum PSSI tersebut mengunjungi pesantren-nya, dia mendapatkan sambutan yang cukup meriah dari kalangan santri.

Akademisi dari Universitas Airlangga Surabaya, Akhmad Jayadi, mengatakan dengan memenangkan Jawa Timur, potensi menjadi pemenang pada Pilpres 2024 sangat besar.

Untuk dapat memenangkan suara di Jatim, kata dia, diperlukan seorang yang fleksibel untuk diterima di semua kalangan.

"Salah satu bakal cawapres yang sangat fleksibel untuk bisa masuk di semua kalangan adalah Erick Thohir. Karena variabel resisten-nya sangat sedikit sehingga nama Pak Erick Tohir sangat potensi untuk didorong sebagai cawapres potensial," ujarnya.

Sementara itu, Dosen Ilmu Politik FISIP UIN Sunan Ampel Surabaya Laili Bariroh, M.Si memaparkan Erick Thohir mempunyai kemampuan untuk mengimbangi ruang kosong terkait pengelolaan ekonomi politik.

"Ini tentu belum dimiliki oleh capres-capres sehingga jika modal ini menjadi penting untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang ada," tuturnya.

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023