Tim SAR telah mengevakuasi 114 orang penumpang kapal yang kandas di perairan Selat Bali dalam perjalanan dari Pelabuhan Ketapang di Kabupaten Banyuwangi menuju ke Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana.
Dalam keterangan persnya pada Minggu, Koordinator Pos SAR Jembrana Dewa Hendri Gunawan menyampaikan bahwa KMP Gerbang Samudera 2, yang kandas di Selat Bali, mengangkut 27 orang dewasa berkewarganegaraan asing, 76 orang dewasa warga negara Indonesia, dan 11 anak warga negara Indonesia.
Ia mengatakan bahwa KMP Gerbang Samudera 2 dilaporkan berlayar dari Pelabuhan Ketapang pada Minggu pukul 10.00 WIB menuju ke Pelabuhan Gilimanuk.
Namun, sekira 700 meter dari dermaga di Pelabuhan Gilimanuk kapal tersebut mesinnya mati dan kemudian kandas.
"Ketika mendekati Dermaga Gilimanuk kapal mati mesin dan terbawa arus. Kapal hendak melepas jangkar, namun akibat arus yang kuat KMP Gerbang Samudra 2 akhirnya kandas," kata Dewa Hendri.
Menurut dia, kapal dengan 18 awak yang juga mengangkut truk, kendaraan roda empat, dan roda dua itu kandas pada Minggu sekitar pukul 11.00 WITA.
Setelah Kantor Pencarian dan Pertolongan menerima laporan mengenai kecelakaan kapal tersebut pada pukul 12.50 WITA, personel SAR gabungan dari Kantor Pencarian dan Pertolongan, TNI, Polri, dan PMI langsung dikerahkan ke lokasi kejadian.
Dewa Hendri menuturkan bahwa KMP Gerbang Samudera 2 masih stabil berada di lokasi saat tim SAR tiba.
Dengan dukungan cuaca yang cerah, petugas SAR mengevakuasi 114 penumpang dan 18 awak KMP Gerbang Samudera 2 hingga pukul 14.30 WITA.
"Tim SAR gabungan menurunkan boat (kapal) Polair kemudian RIB (Rigid Inflatable Boat) milik Basarnas Bali. Di sana kita kolaborasi untuk melaksanakan proses evakuasi. Total boat Polair (bolak balik) lima kali dan kami dua kali, jadi tujuh kali bolak-balik," kata Dewa Hendri, menjelaskan proses evakuasi penumpang kapal.
Ia mengatakan bahwa penumpang dan awak KMP Gerbang Samudera 2 semuanya sudah dievakuasi ke fasilitas Pelabuhan Gilimanuk sedangkan KMP Gerbang Samudera 2 masih berada di lokasi kandas. Kapal itu rencananya ditarik ke dermaga setelah air laut pasang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Dalam keterangan persnya pada Minggu, Koordinator Pos SAR Jembrana Dewa Hendri Gunawan menyampaikan bahwa KMP Gerbang Samudera 2, yang kandas di Selat Bali, mengangkut 27 orang dewasa berkewarganegaraan asing, 76 orang dewasa warga negara Indonesia, dan 11 anak warga negara Indonesia.
Ia mengatakan bahwa KMP Gerbang Samudera 2 dilaporkan berlayar dari Pelabuhan Ketapang pada Minggu pukul 10.00 WIB menuju ke Pelabuhan Gilimanuk.
Namun, sekira 700 meter dari dermaga di Pelabuhan Gilimanuk kapal tersebut mesinnya mati dan kemudian kandas.
"Ketika mendekati Dermaga Gilimanuk kapal mati mesin dan terbawa arus. Kapal hendak melepas jangkar, namun akibat arus yang kuat KMP Gerbang Samudra 2 akhirnya kandas," kata Dewa Hendri.
Menurut dia, kapal dengan 18 awak yang juga mengangkut truk, kendaraan roda empat, dan roda dua itu kandas pada Minggu sekitar pukul 11.00 WITA.
Setelah Kantor Pencarian dan Pertolongan menerima laporan mengenai kecelakaan kapal tersebut pada pukul 12.50 WITA, personel SAR gabungan dari Kantor Pencarian dan Pertolongan, TNI, Polri, dan PMI langsung dikerahkan ke lokasi kejadian.
Dewa Hendri menuturkan bahwa KMP Gerbang Samudera 2 masih stabil berada di lokasi saat tim SAR tiba.
Dengan dukungan cuaca yang cerah, petugas SAR mengevakuasi 114 penumpang dan 18 awak KMP Gerbang Samudera 2 hingga pukul 14.30 WITA.
"Tim SAR gabungan menurunkan boat (kapal) Polair kemudian RIB (Rigid Inflatable Boat) milik Basarnas Bali. Di sana kita kolaborasi untuk melaksanakan proses evakuasi. Total boat Polair (bolak balik) lima kali dan kami dua kali, jadi tujuh kali bolak-balik," kata Dewa Hendri, menjelaskan proses evakuasi penumpang kapal.
Ia mengatakan bahwa penumpang dan awak KMP Gerbang Samudera 2 semuanya sudah dievakuasi ke fasilitas Pelabuhan Gilimanuk sedangkan KMP Gerbang Samudera 2 masih berada di lokasi kandas. Kapal itu rencananya ditarik ke dermaga setelah air laut pasang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023