Bojonegoro - Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Mpu Tantular, Surabaya, Gunawan Ponco Putro menyatakan, sulit prasasti Adan-Adan peninggalan Kerajaan Majapahit yang sudah menjadi salah satu koleksi Museum Mpu Tantular, Surabaya, dikembalikan ke Bojonegoro. "Saya kira tidak bisa dikembalikan ke Bojonegoro, sebab ketika penyerahan dulu sudah ada imbalan yang diberikan pemerintah kepada penemunya," katanya, di sela-sela acara pameran Museum Mpu Tantular di Bojonegoro, Selasa. Ia mengambarkan, kalau prasasti Adan-Adan, yang ditemukan di Bojonegoro itu, diminta daerah dan dituruti, bisa memancing semua daerah untuk meminta kembali benda purbakala yang sekarang tersimpan di Museum Nasional. "Kalau semua daerah meminta temuan purbakala dikembalikan ke daerahnya masing-masing, bisa-bisa Museum Nasional kosong," katanya menjelaskan. Karena itu, lanjutnya, Museum Mpu Tantular, membuatkan replika prasasti Adan-Adan dengan jumlah 10 lempengan dari bahan tembaga, dari 17 lempengan prasasti itu. Diharapkan, Pemkab Bojonegoro ikut membiayai pembuatan tujuh lempengan yang masih belum dibuat. "Replika yang kami buat ini, kami usahakan sesuai aslinya, mulai tulisan huruf Jawa kuno, juga bahannya dari tembaga," kata petugas Museum Mpu Tantular Surabaya, Sadari, yang membuat replika lempengan prasasti Adan-Adan. Menurut Sadari, proses pembuatan replika prasasti Adan-Adan, tidak bisa dilakukan secara arkeologi yakni dengan sistim pres, melalui huruf yang ada dalam lempengan asli. Sebab, huruf yang ada di lempengan asli tersebut, sudah berkarat, dengan ciri-ciri warnanya menjadi hijau. Caranya, lanjutnya, huruf yang ada dalam lempengan tersebut, terpaksa disalin dengan kertas, baru kemudian dipindahkan di dalam lempengan. "Sebelum diserahkan ke Bojonegoro, huruf yang ada sudah saya mintakan koreksi ahli huruf Jawa kuno di Surabaya, dan katanya tidak salah," katanya mengungkapkan. Prasasti Adan-Adan, yang terdiri dari 17 lempengan logam tembaga itu, sejak ditemukan di Desa Mayangrejo, Kecamatan Kalitidu pada 2 Maret 1992 langsung disimpan di Museum Mpu Tantular Surabaya. Berdasarkan hasil kesimpulan peneliti Mashi Suhadi dan M.M. Sukarto dari Balai Arkeologi Yogyakarta, prasasti Adan-Adan tergolong prasasti terlengkap yang berhasil ditemukan di Indonesia, menyangkut sejarah kerajaan Majapahit. Prasasti Adan-Adan (1.223 Saka/1.301 Masehi), berisi tulisan bahasa Jawa kuno menerangkan ada desa di Bojonegoro yang bernama Adan-Adan dibebaskan dari membayar pajak oleh Raja Majapahit, Raden Wijaya. Tiga prasasti sejarah Majapahit lainnya yaitu prasasti Kudadu ( 1.216 Saka/1.294 Masehi ) , prasasti Sukamerta 1.218 Saka/1.296 Masehi ) dan prasasti Balawi ( 1.227 saka/1.305 Masehi. (*).

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011