Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur menerjunkan tim satuan tugas (satgas) pangan untuk memantau harga sejumlah bahan kebutuhan pokok masyarakat di pasaran, termasuk beras, guna memastikan harganya terjangkau warga.
Kepala Bidang Ketersediaan, Distribusi, dan Kerawanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kediri Arba'i di Kediri, Selasa, mengatakan kenaikan harga sembako, termasuk beras, di pasaran akhir-akhir ini menjadi perhatian pemerintah sehingga diterjunkan tim satgas pangan.
"Untuk satgas pangan memiliki tugas memantau perkembangan harga yang berada di masyarakat. Di samping harga, kami juga memastikan stok yang diperlukan oleh masyarakat itu cukup," katanya.
Ia mengatakan kebutuhan beras memang menjadi utama untuk bahan pokok masyarakat, terlebih jumlah warga yang cukup besar, sehingga stok diharapkan bisa tercukupi.
"Saat ini dengan jumlah penduduk di Kabupaten Kediri berjumlah 1,6 juta penduduk diperlukan beras kurang lebih 10 ribu ton per bulan," kata dia.
Ia mengatakan pada periode awal September 2023, stok beras 18 ribu ton. Stok ini sebenarnya cukup sehingga masyarakat diminta untuk tidak panik dalam pembelian.
Wakil Pimpinan Perum Bulog Kantor Cabang Kediri Estu Rahmatingtyas menjelaskan harga bahan pokok, terutama beras, memang telah mengalami kenaikan sejak beberapa bulan yang lalu.
Ia mengatakan Bulog telah melaksanakan operasi pasar sebagai intervensi dengan harapan harga beras di pasaran tetap terkontrol dan ketersediaan cukup untuk masyarakat.
Saat ini, harga beras di pasaran setempat Rp12,5 ribu per kilogram, sedangkan beras kemasan lima kilogram dijual dengan harga Rp52 ribu.
"Untuk harga beras yang kami kirim ke kios-kios yang telah ditunjuk harganya Rp10 ribu per kilogram," katanya.
Dia meminta masyarakat tidak panik terkait dengan stok beras. Operasi pasar tetap digelar, termasuk di Kantor Bulog Kediri.
"Untuk masyarakat tidak perlu panik, karena kami akan secara berkelanjutan melaksanakan operasi pasar guna kestabilan harga, selain itu kami juga melakukan 'droping' (distribusi, red.) beras kepada masyarakat," kata dia.
Tim satgas pangan yang terdiri atas pihak Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) bersama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas Kesehatan, Perekonomian, Bagian Hukum Kabupaten Kediri serta Pimpinan Bulog Kediri melakukan sidak ke tiga lokasi pasar tradisional dan pusat perbelanjaan di Kecamatan Pare, yakni Pasar Pamenang Pare, Super Top Swalayan, dan Pasar Induk Pare.
Di setiap lokasi yang dikunjungi, para petugas mencatat harga dan ketersediaan bahan pokok cukup untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat. Jika terdapat bahan pokok yang harganya melebihi harga pasaran para petugas segera dialog dengan pedagang dan memberikan imbauan agar turut serta menjaga kestabilan harga.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kepala Bidang Ketersediaan, Distribusi, dan Kerawanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kediri Arba'i di Kediri, Selasa, mengatakan kenaikan harga sembako, termasuk beras, di pasaran akhir-akhir ini menjadi perhatian pemerintah sehingga diterjunkan tim satgas pangan.
"Untuk satgas pangan memiliki tugas memantau perkembangan harga yang berada di masyarakat. Di samping harga, kami juga memastikan stok yang diperlukan oleh masyarakat itu cukup," katanya.
Ia mengatakan kebutuhan beras memang menjadi utama untuk bahan pokok masyarakat, terlebih jumlah warga yang cukup besar, sehingga stok diharapkan bisa tercukupi.
"Saat ini dengan jumlah penduduk di Kabupaten Kediri berjumlah 1,6 juta penduduk diperlukan beras kurang lebih 10 ribu ton per bulan," kata dia.
Ia mengatakan pada periode awal September 2023, stok beras 18 ribu ton. Stok ini sebenarnya cukup sehingga masyarakat diminta untuk tidak panik dalam pembelian.
Wakil Pimpinan Perum Bulog Kantor Cabang Kediri Estu Rahmatingtyas menjelaskan harga bahan pokok, terutama beras, memang telah mengalami kenaikan sejak beberapa bulan yang lalu.
Ia mengatakan Bulog telah melaksanakan operasi pasar sebagai intervensi dengan harapan harga beras di pasaran tetap terkontrol dan ketersediaan cukup untuk masyarakat.
Saat ini, harga beras di pasaran setempat Rp12,5 ribu per kilogram, sedangkan beras kemasan lima kilogram dijual dengan harga Rp52 ribu.
"Untuk harga beras yang kami kirim ke kios-kios yang telah ditunjuk harganya Rp10 ribu per kilogram," katanya.
Dia meminta masyarakat tidak panik terkait dengan stok beras. Operasi pasar tetap digelar, termasuk di Kantor Bulog Kediri.
"Untuk masyarakat tidak perlu panik, karena kami akan secara berkelanjutan melaksanakan operasi pasar guna kestabilan harga, selain itu kami juga melakukan 'droping' (distribusi, red.) beras kepada masyarakat," kata dia.
Tim satgas pangan yang terdiri atas pihak Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) bersama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas Kesehatan, Perekonomian, Bagian Hukum Kabupaten Kediri serta Pimpinan Bulog Kediri melakukan sidak ke tiga lokasi pasar tradisional dan pusat perbelanjaan di Kecamatan Pare, yakni Pasar Pamenang Pare, Super Top Swalayan, dan Pasar Induk Pare.
Di setiap lokasi yang dikunjungi, para petugas mencatat harga dan ketersediaan bahan pokok cukup untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat. Jika terdapat bahan pokok yang harganya melebihi harga pasaran para petugas segera dialog dengan pedagang dan memberikan imbauan agar turut serta menjaga kestabilan harga.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023