Bojonegoro - Museum Mpu Tantular Surabaya, Jawa Timur (Jatim) dan Musium Rajekwesi Bojonegoro, menggelar pameran kepurbakalaan selama dua hari, pada 4 - 6 Oktober ini. "Dalam pameran ini, kami membawa dua truk berbagai benda purbakala," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Mpu Tantular, Gunawan Ponco Putro, Selasa. Ia menjelaskan, benda purbakala yang dibawa tersebut, ada yang selama ini merupakan primadona di Museum Mpu Tantular. Di antaranya, Garudeya, berupa perhiasan emas 22 karat, seberat 1,2 kilogram yang ditemukan di Wates, Kediri. Selain itu, juga Surya Samba berupa tongkat asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berusia sekitar 3.000 tahun, mengambarkan teknologi di massa perundagian. Benda tersebut, di jaman dulu dimanfaatkan sebagai upacara adat, sebagai pengusir roh jahat dengan gambar muka manusia. Gunawan mengaku, tidak bisa menghitung jumlah pasti benda purbakala yang dipamerkan tersebut. Hanya disebutkan, jumlah benda purbakala yang dibawa tersebut, tergolong masih sedikit dibandingkan dengan benda purbakala yang tersimpan di Musium Mpu Tantular. Dan lagi, lanjutnya, sebagian besar benda yang dibawa tersebut, hanya berupa replika, bukan dalam bentuk aslinya. Alasannya, membawa benda purbakala yang memiliki nilai historis cukup tinggi, seperti Garudeya, juga Surya Sambha mengandung resiko yang cukup tinggi. "Yang kami bawa ini, jumlahnya hanya sekitar lima persen dari koleksi di musim kami," katanya menjelaskan. Ia menegaskan, pameran yang digelar ini, merupakan usaha untuk mengenalkan benda purbakala kepada masyarakat. Dengan mengenal, masyarakat secara perlahan diajak untuk ikut menjaga dan melestarikan, sebab benda purbakala merupakan perjalanan sejarah yang ada dalam suatu bangsa. "Selain itu, pameran ini, sekaligus bisa dijadikan ajang rekreasi," katanya menegaskan. Acara pembukaan pameran yang dihadiri Staf Ahli Pemkab Bojonegoro, Zainuddin, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Suismoyo, juga mengundang ratusan siswa SDN di Bojonegoro, termasuk para gurunya. Dalam kesempatan itu, Gunawan Ponco Putro menyerahkan replika Prasasti Adan-Adan dari jaman Kerajaan Majapahit yang ditemukan di Desa Mayangrejo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro, pada tahun 1992. Hanya saja, menurut Gunawan, jumlah replika Prasasti Adan-Adan yang diserahkan hanya 10 lempeng yang terbuat dari tembaga dari jumlah seluruhnya 17 lempengan. "Kami terbentur masalah dana, harapan kami kekurangan tujuh lempeng bisa diteruskan Pemkab Bojonegoro," katanya menjelaskan. Teks foto - Sejumlah siswa SDN di Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa (4/10) mencatat benda purbakala Surya Sambha asal Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam pameran yang digelar Musium Mpu Tantular Surabaya di Bojonegoro. Dalam pameran tersebut, dipamerkan berbagai benda purbakala koleksi Musium Mpu Tantular dan Musium Rajekwesi Bojonegoro.

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011