Kota Batu, Jawa Timur, menawarkan ragam keindahan alam bagi wisatawan. Salah satu alternatif wisata yang patut dicoba untuk dikunjungi adalah Bukit Jengkoang, yang berjarak sekitar 25 kilometer dari pusat Kota Batu.
Bukit ini berada di lereng Gunung Arjuno. Tepatnya berlokasi di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Ketinggiannya mencapai 1.000 meter di atas permukaan air laut. Sehingga dari puncak Bukit Jengkoang dapat menyaksikan berbagai sudut Kota Batu yang terlihat jauh di bawahnya.
Sebaliknya, gunung-gunung yang mengitari Kota Batu bisa terlihat secara utuh. Salah satunya adalah Gunung Kawi yang lokasinya berseberangan dengan Gunung Arjuno.
Untuk mencapai puncak Bukit Jengkoang, wisatawan dapat menggunakan jasa transportasi mobil terbuka jenis Jip yang dikelola oleh sebuah komunitas asal kecamatan setempat. Satu armada Jip menampung tiga hingga empat orang wisatawan. Per orang cukup membayar Rp175 ribu.
Komunitas Jip tersebut bersedia menjemput wisatawan di hotel.
Percayalah, petualangan wisatawan langsung dimulai sejak awal naik ke atas mobil jip dari depan hotel.
Sensasinya terasa ketika mobil dua gardan beroda besar itu mulai bergerak melintasi jalan beraspal di tengah Kota Batu. Lantas melewati jalan makadam ketika memasuki pedesaan.
Sensasi naik mobil jip semakin terasa ketika melibas jalan tanah liat yang sama sekali belum dibangun. Pastinya jika musim hujan terasa seperti membajak sawah.
Di musim kemarau, seperti yang dirasakan penulis pada 29 Agustus lalu, seluruh penumpang di dalam jip terombang ambing oleh keringnya tanah liat yang tidak rata. Harus berpegangan kuat-kuat di besi-besi yang tersedia di kabin Jip agar tidak terlempar keluar.
Ketegangan dan keindahan
Menariknya, pemandangan di seluruh rute jalan terjal menuju puncak Bukit Jengkoang adalah areal sawah dan perkebunan milik warga setempat. Di antaranya kebun apel, jeruk dan berbagai macam bunga. Selain itu juga melintasi hamparan kebun sayur mayur.
Mobil Jip akhirnya berhenti di puncak Bukit Jengkoang. Terdapat sebuah warung yang menyediakan makanan dan minuman hangat, yang dapat menemani wisatawan beristirahat sembari menikmati keindahan alam Bukit Jengkoang.
Sepintas menyerupai bukit yang kerap muncul dalam serial film anak-anak "Teletubbies" di era 1990-an.
Namun imajinasi wisatawan bisa berbeda-beda dalam menikmati keindahan Bukit Jengkoang.
Wisatawan asal Sumenep, Nur Faishal, atau akrab disapa Icong, langsung teringat pada latar alam yang kerap digunakan oleh penari di film-film India. Wisatawan asal Surabaya, Dewi Imroatin, juga berimajinasi serupa.
Lantas keduanya berkolaborasi membuat Video Blog (vlog) dengan menari-nari ala film India dengan latar belakang alam Bukit Jengkoang.
Icong kemudian mengunggahnya menjadi status di akun media sosial "Whatsapp", disandingkan dengan vlog saat Jip yang ditumpanginya terombang-ambing ketika melewati medan tanah liat yang terjal.
"Untuk sampai ke 'lokasi syuting' ini tidak mudah, butuh perjuangan berat," begitu tulis Icong menggambarkan vlog di status Whatsapp.
Dalam perjalanan kembali ke hotel, armada Jip singgah di tempat wisata Coban Talun, yang masih berada di wilayah Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Terdapat telaga di Coban Talun. Wisatawan dibuat "basah-basahan" oleh sopir Jip yang beberapa kali melintasi telaga tersebut.
Rasanya, wisata "offroad" menggunakan mobil Jip ke Bukit Jengkoang menyuguhkan ketegangan, sekaligus menyajikan keindahan alam dalam sekali trip dengan rute sekitar 10 kilometer, yang patut dicoba oleh wisatawan ketika berkunjung ke Kota Batu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Bukit ini berada di lereng Gunung Arjuno. Tepatnya berlokasi di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Ketinggiannya mencapai 1.000 meter di atas permukaan air laut. Sehingga dari puncak Bukit Jengkoang dapat menyaksikan berbagai sudut Kota Batu yang terlihat jauh di bawahnya.
Sebaliknya, gunung-gunung yang mengitari Kota Batu bisa terlihat secara utuh. Salah satunya adalah Gunung Kawi yang lokasinya berseberangan dengan Gunung Arjuno.
Untuk mencapai puncak Bukit Jengkoang, wisatawan dapat menggunakan jasa transportasi mobil terbuka jenis Jip yang dikelola oleh sebuah komunitas asal kecamatan setempat. Satu armada Jip menampung tiga hingga empat orang wisatawan. Per orang cukup membayar Rp175 ribu.
Komunitas Jip tersebut bersedia menjemput wisatawan di hotel.
Percayalah, petualangan wisatawan langsung dimulai sejak awal naik ke atas mobil jip dari depan hotel.
Sensasinya terasa ketika mobil dua gardan beroda besar itu mulai bergerak melintasi jalan beraspal di tengah Kota Batu. Lantas melewati jalan makadam ketika memasuki pedesaan.
Sensasi naik mobil jip semakin terasa ketika melibas jalan tanah liat yang sama sekali belum dibangun. Pastinya jika musim hujan terasa seperti membajak sawah.
Di musim kemarau, seperti yang dirasakan penulis pada 29 Agustus lalu, seluruh penumpang di dalam jip terombang ambing oleh keringnya tanah liat yang tidak rata. Harus berpegangan kuat-kuat di besi-besi yang tersedia di kabin Jip agar tidak terlempar keluar.
Ketegangan dan keindahan
Menariknya, pemandangan di seluruh rute jalan terjal menuju puncak Bukit Jengkoang adalah areal sawah dan perkebunan milik warga setempat. Di antaranya kebun apel, jeruk dan berbagai macam bunga. Selain itu juga melintasi hamparan kebun sayur mayur.
Mobil Jip akhirnya berhenti di puncak Bukit Jengkoang. Terdapat sebuah warung yang menyediakan makanan dan minuman hangat, yang dapat menemani wisatawan beristirahat sembari menikmati keindahan alam Bukit Jengkoang.
Sepintas menyerupai bukit yang kerap muncul dalam serial film anak-anak "Teletubbies" di era 1990-an.
Namun imajinasi wisatawan bisa berbeda-beda dalam menikmati keindahan Bukit Jengkoang.
Wisatawan asal Sumenep, Nur Faishal, atau akrab disapa Icong, langsung teringat pada latar alam yang kerap digunakan oleh penari di film-film India. Wisatawan asal Surabaya, Dewi Imroatin, juga berimajinasi serupa.
Lantas keduanya berkolaborasi membuat Video Blog (vlog) dengan menari-nari ala film India dengan latar belakang alam Bukit Jengkoang.
Icong kemudian mengunggahnya menjadi status di akun media sosial "Whatsapp", disandingkan dengan vlog saat Jip yang ditumpanginya terombang-ambing ketika melewati medan tanah liat yang terjal.
"Untuk sampai ke 'lokasi syuting' ini tidak mudah, butuh perjuangan berat," begitu tulis Icong menggambarkan vlog di status Whatsapp.
Dalam perjalanan kembali ke hotel, armada Jip singgah di tempat wisata Coban Talun, yang masih berada di wilayah Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Terdapat telaga di Coban Talun. Wisatawan dibuat "basah-basahan" oleh sopir Jip yang beberapa kali melintasi telaga tersebut.
Rasanya, wisata "offroad" menggunakan mobil Jip ke Bukit Jengkoang menyuguhkan ketegangan, sekaligus menyajikan keindahan alam dalam sekali trip dengan rute sekitar 10 kilometer, yang patut dicoba oleh wisatawan ketika berkunjung ke Kota Batu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023