Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Jember, Jawa Timur, tentu tidak lepas dari kegiatan karnaval, bahkan hampir setiap akhir pekan masyarakat di tingkat desa atau kelurahan, hingga kecamatan, menggelar karnaval nusantara.
Dengan melibatkan anak-anak, remaja, hingga orang tua, membuat kegiatan karnaval selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat karena menjadi hiburan gratis yang meriah pada setiap bulan Agustus.
Bahkan, sudah menjadi pemandangan lumrah di sejumlah ruas jalan di beberapa desa dan kecamatan ada kegiatan karnaval Agustusan. Meskipun terkadang membuat jalan macet sebentar, namun masyarakat bisa memahami karena momentum tersebut digelar untuk memeriahkan HUT RI yang digelar setahun sekali.
Tidak hanya di tingkat desa dan kecamatan, lembaga pendidikan juga tidak mau ketinggalan dengan menggelar kegiatan karnaval pelajar, mulai tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) hingga sekolah menengah atas (SMA) yang biasanya digelar pada pekan terakhir di bulan Agustus.
Dengan mengenakan baju adat Nusantara, berbagai profesi, pejuang hingga kostum Jember Fashion Carnaval (JFC), membuat kegiatan karnaval selalu dinanti masyarakat di bulan Agustus, apalagi Kota Jember sudah dikenal sebagai kota karnaval dunia, sehingga karnaval seakan menjadi agenda wajib bagi desa hingga kecamatan pada HUT RI.
Keceriaan anak-anak PAUD, TK hingga SD dalam mengikuti karnaval dengan tingkah laku yang menggemaskan menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat, bahkan beberapa kali penonton karnaval dibuat tersenyum hingga tertawa terbahak-bahak melihat kelucuan anak-anak PAUD yang mengenakan pakaian adat Nusantara.
Melalui karnaval pelajar dengan mengambil tema "Budaya Kearifan Lokal", anak-anak dikenalkan dengan berbagai kebudayaan di Nusantara yang memiliki keunikan masing-masing daerah, sehingga menambah wawasan mereka untuk mencintai budaya Nusantara.
Tidak hanya itu, karnaval pelajar tingkat SMP hingga SMA juga menampilkan tema yang berbeda setiap sekolah, seperti pelajar SMPN 8 Jember menampilkan cerita Kerajaan Sadeng. Para peserta karnaval menampilkan bala pasukan Kerajaan Sadeng, sebuah kerajaan lokal di Jember.
Para pelajar mengenakan baju khas prajurit perang kerajaan lengkap dengan bendera dan tombaknya, bergerak dengan gagah berani, sedangkan sekolah lain juga menampilkan cerita perjalanan bangsa Indonesia hingga mencapai kemerdekaan, sehingga setiap sekolah menampilkan tema berbeda dalam rangka menggugah kepatriotan bangsa.
Bagi Pemerintah Kabupaten Jember, karnaval merupakan salah satu kegiatan untuk memeriahkan HUT RI yang dapat mengajak anak-anak mencintai keragaman budaya yang ada di Indonesia, sehingga dapat menanamkan anak-anak cinta Tanah Air dan budaya daerah sejak dini.
Pelaksanaan karnaval memang tidak luput dari tujuan penting untuk menanamkan rasa cinta terhadap budaya Indonesia kepada anak-anak karena dengan menggunakan pakaian adat, para para pelajar itu bisa mengenal dan tahu tentang kekayaan budaya Nusantara di negeri tercinta ini.
Mereka adalah generasi penerus bangsa, sehingga dengan kegiatan karnaval diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai cinta Tanah Air, cinta budaya, adat istiadat, dan semangat kemerdekaan sejak usia dini.
Kegiatan karnaval menjadi ajang unik untuk merayakan semangat nasionalisme dan keberagaman Indonesia yang kaya akan budaya yang sekaligus menjadi momentum untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan dengan para peserta mengenakan baju pejuang dan profesi.
Karnaval dapat menciptakan atmosfer kegembiraan dan persatuan, mengingatkan masyarakat bahwa meski beragam dalam budaya, bahasa, dan suku, tapi tetap bersatu dalam satu identitas nasional yakni bangsa Indonesia.
Karena itu, karnaval tidak hanya menjadi ajang hiburan semata, namun juga menjadi momentum berharga untuk mengajarkan nilai-nilai cinta Tanah Air, persatuan, dan keragaman budaya kepada mereka para generasi penerus bangsa.
Dengan begitu, semangat patriotisme dan nasionalisme tetap hidup dan berkobar di hati anak-anak dan membangkitkan semangat untuk terus memajukan Indonesia ke depan. Selain itu, dengan pengenalan ragam budaya, maka karnaval juga menanamkan jiwa toleransi pada anak-anak.
Dongkrak sektor ekonomi
Kegiatan keramaian tentu menjadi ladang berkah bagi para pedagang, seperti karnaval yang digelar hampir di setiap desa hingga kecamatan di Jember juga menjadi ladang rezeki bagi para pedagang hingga pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang membuka lapaknya.
Momentum tersebut tentu tidak disia-siakan oleh para pedagang, bahkan mereka menambah produk yang dijualnya agar mendapat keuntungan yang lebih banyak dibandingkan hari-hari biasanya, sehingga dagangannya laris dan mendatangkan berkah.
"Dengan kegiatan karnaval di desa-desa hingga kota banyak pengunjung datang. Itu sangat membantu menggerakkan roda perekonomian warga," kata Bupati Hendy.
Dengan diselenggarakannya kegiatan karnaval, para pelaku usaha yang terlibat dan semuanya mendapatkan berkah dari kegiatan itu, sehingga dapat membangkitkan ekonomi pascapandemi COVID-19.
Salah seorang pedagang minuman, Baihaqi mengaku bersyukur mendapat berkah dari kegiatan karnaval yang sering di gelar di alun-alun pada bulan Agustus, bahkan pendapatannya bisa meningkat dua kali lipat.
Bapak tiga anak itu berjualan di sekitar alun-alun Jember setiap harinya mendapat penghasilan sekitar Rp100 ribu hingga Rp200 ribu, namun saat digelar karnaval pelajar bisa mendapatkan penghasilan Rp400 ribu hingga Rp500 ribu.
Karnaval Agustusan tentu menimbulkan efek berganda di sektor perekonomian, sehingga tema yang diusung dalam peringatan HUT ke-78 RI "Terus Melaju untuk Indonesia Maju" juga berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Dengan melibatkan anak-anak, remaja, hingga orang tua, membuat kegiatan karnaval selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat karena menjadi hiburan gratis yang meriah pada setiap bulan Agustus.
Bahkan, sudah menjadi pemandangan lumrah di sejumlah ruas jalan di beberapa desa dan kecamatan ada kegiatan karnaval Agustusan. Meskipun terkadang membuat jalan macet sebentar, namun masyarakat bisa memahami karena momentum tersebut digelar untuk memeriahkan HUT RI yang digelar setahun sekali.
Tidak hanya di tingkat desa dan kecamatan, lembaga pendidikan juga tidak mau ketinggalan dengan menggelar kegiatan karnaval pelajar, mulai tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) hingga sekolah menengah atas (SMA) yang biasanya digelar pada pekan terakhir di bulan Agustus.
Dengan mengenakan baju adat Nusantara, berbagai profesi, pejuang hingga kostum Jember Fashion Carnaval (JFC), membuat kegiatan karnaval selalu dinanti masyarakat di bulan Agustus, apalagi Kota Jember sudah dikenal sebagai kota karnaval dunia, sehingga karnaval seakan menjadi agenda wajib bagi desa hingga kecamatan pada HUT RI.
Keceriaan anak-anak PAUD, TK hingga SD dalam mengikuti karnaval dengan tingkah laku yang menggemaskan menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat, bahkan beberapa kali penonton karnaval dibuat tersenyum hingga tertawa terbahak-bahak melihat kelucuan anak-anak PAUD yang mengenakan pakaian adat Nusantara.
Melalui karnaval pelajar dengan mengambil tema "Budaya Kearifan Lokal", anak-anak dikenalkan dengan berbagai kebudayaan di Nusantara yang memiliki keunikan masing-masing daerah, sehingga menambah wawasan mereka untuk mencintai budaya Nusantara.
Tidak hanya itu, karnaval pelajar tingkat SMP hingga SMA juga menampilkan tema yang berbeda setiap sekolah, seperti pelajar SMPN 8 Jember menampilkan cerita Kerajaan Sadeng. Para peserta karnaval menampilkan bala pasukan Kerajaan Sadeng, sebuah kerajaan lokal di Jember.
Para pelajar mengenakan baju khas prajurit perang kerajaan lengkap dengan bendera dan tombaknya, bergerak dengan gagah berani, sedangkan sekolah lain juga menampilkan cerita perjalanan bangsa Indonesia hingga mencapai kemerdekaan, sehingga setiap sekolah menampilkan tema berbeda dalam rangka menggugah kepatriotan bangsa.
Bagi Pemerintah Kabupaten Jember, karnaval merupakan salah satu kegiatan untuk memeriahkan HUT RI yang dapat mengajak anak-anak mencintai keragaman budaya yang ada di Indonesia, sehingga dapat menanamkan anak-anak cinta Tanah Air dan budaya daerah sejak dini.
Pelaksanaan karnaval memang tidak luput dari tujuan penting untuk menanamkan rasa cinta terhadap budaya Indonesia kepada anak-anak karena dengan menggunakan pakaian adat, para para pelajar itu bisa mengenal dan tahu tentang kekayaan budaya Nusantara di negeri tercinta ini.
Mereka adalah generasi penerus bangsa, sehingga dengan kegiatan karnaval diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai cinta Tanah Air, cinta budaya, adat istiadat, dan semangat kemerdekaan sejak usia dini.
Kegiatan karnaval menjadi ajang unik untuk merayakan semangat nasionalisme dan keberagaman Indonesia yang kaya akan budaya yang sekaligus menjadi momentum untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan dengan para peserta mengenakan baju pejuang dan profesi.
Karnaval dapat menciptakan atmosfer kegembiraan dan persatuan, mengingatkan masyarakat bahwa meski beragam dalam budaya, bahasa, dan suku, tapi tetap bersatu dalam satu identitas nasional yakni bangsa Indonesia.
Karena itu, karnaval tidak hanya menjadi ajang hiburan semata, namun juga menjadi momentum berharga untuk mengajarkan nilai-nilai cinta Tanah Air, persatuan, dan keragaman budaya kepada mereka para generasi penerus bangsa.
Dengan begitu, semangat patriotisme dan nasionalisme tetap hidup dan berkobar di hati anak-anak dan membangkitkan semangat untuk terus memajukan Indonesia ke depan. Selain itu, dengan pengenalan ragam budaya, maka karnaval juga menanamkan jiwa toleransi pada anak-anak.
Dongkrak sektor ekonomi
Kegiatan keramaian tentu menjadi ladang berkah bagi para pedagang, seperti karnaval yang digelar hampir di setiap desa hingga kecamatan di Jember juga menjadi ladang rezeki bagi para pedagang hingga pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang membuka lapaknya.
Momentum tersebut tentu tidak disia-siakan oleh para pedagang, bahkan mereka menambah produk yang dijualnya agar mendapat keuntungan yang lebih banyak dibandingkan hari-hari biasanya, sehingga dagangannya laris dan mendatangkan berkah.
"Dengan kegiatan karnaval di desa-desa hingga kota banyak pengunjung datang. Itu sangat membantu menggerakkan roda perekonomian warga," kata Bupati Hendy.
Dengan diselenggarakannya kegiatan karnaval, para pelaku usaha yang terlibat dan semuanya mendapatkan berkah dari kegiatan itu, sehingga dapat membangkitkan ekonomi pascapandemi COVID-19.
Salah seorang pedagang minuman, Baihaqi mengaku bersyukur mendapat berkah dari kegiatan karnaval yang sering di gelar di alun-alun pada bulan Agustus, bahkan pendapatannya bisa meningkat dua kali lipat.
Bapak tiga anak itu berjualan di sekitar alun-alun Jember setiap harinya mendapat penghasilan sekitar Rp100 ribu hingga Rp200 ribu, namun saat digelar karnaval pelajar bisa mendapatkan penghasilan Rp400 ribu hingga Rp500 ribu.
Karnaval Agustusan tentu menimbulkan efek berganda di sektor perekonomian, sehingga tema yang diusung dalam peringatan HUT ke-78 RI "Terus Melaju untuk Indonesia Maju" juga berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023