Desa Wisata Durensari, Trenggalek, Jawa Timur yang mulai dikenal karena memiliki hutan durian terluas se-Asia, ditetapkan sebagai juara III di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Sunyoto, Senin menyatakan, selain meraih juara III ADWI 2023 tingkat nasional, Desa Durensari juga mendapat penghargaan MURI (Museum Rekor Indonesia) karena tercatat memiliki hutan durian paling luas di Indonesia, bahkan di tingkat Asia.
"Tentu ini menjadi prestasi yang membanggakan, sekaligus menjadi pengakuan nasional atas potensi agrowisata di Desa Durensari," kata Sunyoto.
Sebagai catatan, hutan durian di Desa Durensari memiliki luasan mencapai 650 hektare. Berada di jalur wisata Teluk Prigi, lokasi desa ini berjarak sekitar 38 kilometer dari pusat kota Trenggalek.
Destinasi wisata ini kemudian masuk nominasi 75 besar kategori ADWI 2023. Dan setelah dilakukan penilaian oleh asesor dan tim juri, Desa Durensari akhirnya ditetapkan sebagai juara III di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023 yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Sunyoto mengatakan, juara tiga yang diraih desa wisata itu adalah kategori "cleanliness, health, safety, environment sustainability" (CHSE). Butuh perjuangan ekstra untuk bisa meraih juara tiga kategori Kebersihan, Kesehatan, Keamanan, dan Kelestarian Lingkungan itu.
“Karena Desa Wisata Durensari harus bersaing dengan 4.573 desa wisata di seluruh Indonesia hingga akhirnya mendapat anugerah itu," katanya.
Sebelumnya, penghargaan kategori itu juga pernah diraih Desa Wisata Durensari pada 2020 saat era kenormalan baru COVID-19.
Untuk mempertahankan eksistensi itu, lanjut Sunyoto, butuh kerja keras dan kolaborasi semua pihak agar performa yang dihasilkan tidak kendor. Langkah gotong-royong itulah yang menghantarkan Desa Durensari sukses mempertahankannya, katanya.
"Ini karena masyarakat setempat menjaga ekosistem lingkungan yang menjadi ujung tombak daya tarik wisata di desa wisata itu. Oleh Kemenparekraf juga ditekankan bahwa bukan hanya Indonesia yang membangun desa tapi desa membangun Indonesia, pembangunan dimulai dari pinggiran," katanya.
Selain Desa Wisata Durensari, pada ADWI 2022 Desa Wisata Pandean di Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek juga berhasil meraih juara harapan satu kategori desa wisata berkembang.
Bermunculannya desa-desa wisata tersebut menjadi salah satu tolok ukur program Seribu Desa Wisata (Sadewa) yang dicanangkan oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mulai menunjukkan eksistensi.
"Untuk itu kita dorong desa-desa wisata di Kabupaten Trenggalek ini jangan hanya berhenti di sini, apalagi tahun depan juga akan ada anugerah desa wisata lagi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Sunyoto, Senin menyatakan, selain meraih juara III ADWI 2023 tingkat nasional, Desa Durensari juga mendapat penghargaan MURI (Museum Rekor Indonesia) karena tercatat memiliki hutan durian paling luas di Indonesia, bahkan di tingkat Asia.
"Tentu ini menjadi prestasi yang membanggakan, sekaligus menjadi pengakuan nasional atas potensi agrowisata di Desa Durensari," kata Sunyoto.
Sebagai catatan, hutan durian di Desa Durensari memiliki luasan mencapai 650 hektare. Berada di jalur wisata Teluk Prigi, lokasi desa ini berjarak sekitar 38 kilometer dari pusat kota Trenggalek.
Destinasi wisata ini kemudian masuk nominasi 75 besar kategori ADWI 2023. Dan setelah dilakukan penilaian oleh asesor dan tim juri, Desa Durensari akhirnya ditetapkan sebagai juara III di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023 yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Sunyoto mengatakan, juara tiga yang diraih desa wisata itu adalah kategori "cleanliness, health, safety, environment sustainability" (CHSE). Butuh perjuangan ekstra untuk bisa meraih juara tiga kategori Kebersihan, Kesehatan, Keamanan, dan Kelestarian Lingkungan itu.
“Karena Desa Wisata Durensari harus bersaing dengan 4.573 desa wisata di seluruh Indonesia hingga akhirnya mendapat anugerah itu," katanya.
Sebelumnya, penghargaan kategori itu juga pernah diraih Desa Wisata Durensari pada 2020 saat era kenormalan baru COVID-19.
Untuk mempertahankan eksistensi itu, lanjut Sunyoto, butuh kerja keras dan kolaborasi semua pihak agar performa yang dihasilkan tidak kendor. Langkah gotong-royong itulah yang menghantarkan Desa Durensari sukses mempertahankannya, katanya.
"Ini karena masyarakat setempat menjaga ekosistem lingkungan yang menjadi ujung tombak daya tarik wisata di desa wisata itu. Oleh Kemenparekraf juga ditekankan bahwa bukan hanya Indonesia yang membangun desa tapi desa membangun Indonesia, pembangunan dimulai dari pinggiran," katanya.
Selain Desa Wisata Durensari, pada ADWI 2022 Desa Wisata Pandean di Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek juga berhasil meraih juara harapan satu kategori desa wisata berkembang.
Bermunculannya desa-desa wisata tersebut menjadi salah satu tolok ukur program Seribu Desa Wisata (Sadewa) yang dicanangkan oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mulai menunjukkan eksistensi.
"Untuk itu kita dorong desa-desa wisata di Kabupaten Trenggalek ini jangan hanya berhenti di sini, apalagi tahun depan juga akan ada anugerah desa wisata lagi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023