Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Madiun, Jawa Timur memastikan stok pangan, terutama beras, di pasaran aman dengan melakukan sidak ke sejumlah tempat penggilingan gabah.
Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan DKPP Kabupaten Madiun Cahyo Sukomono Djati mengatakan sidak stok pangan tersebut untuk mengantisipasi dampak El Nino sesuai arahan pemerintah pusat.
"Hasil pantauan, stok beras di pasaran Kabupaten Madiun tergolong aman, bahkan surplus. Memang ada kenaikan harga, namun hal itu disebabkan karena harga pembelian gabah di tingkat petani sudah tinggi," ujar dia di Madiun, Jumat (25/8).
Sesuai data, stok beras di pasaran Kabupaten Madiun mencapai 46 ribu ton, sedangkan kebutuhan beras per bulan di wilayah setempat mencapai 6.697 ton.
"Dari jumlah itu, maka stok beras di pasaran mencukupi kebutuhan masyarakat hingga 3-4 bulan ke depan," katanya.
Terkait dengan kenaikan harga beras, pihaknya bersama organisasi perangkat daerah (OPD) dan instansi terkait, seperti Bulog, akan melakukan operasi pasar di sejumlah titik.
Sesuai pantauan, harga beras jenis medium di pasaran mencapai Rp11.500 per kilogram, sedangkan jenis premium mencapai Rp13.000 per kilogram. Harga tersebut naik Rp1.000 per kilogram untuk masing-masing jenis.
"Operasi pasar tersebut juga sebagai bentuk menekan laju inflasi," kata dia.
Ia menambahkan memasuki musim tanam ketiga Tahun 2023, memang hasil gabah terjadi penurunan untuk memenuhi kebutuhan penggilingan padi.
Hal itu karena petani di Kabupaten Madiun berkurang yang menanam padi guna menghindari gagal panen dan beralih ke tanaman palawija.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan DKPP Kabupaten Madiun Cahyo Sukomono Djati mengatakan sidak stok pangan tersebut untuk mengantisipasi dampak El Nino sesuai arahan pemerintah pusat.
"Hasil pantauan, stok beras di pasaran Kabupaten Madiun tergolong aman, bahkan surplus. Memang ada kenaikan harga, namun hal itu disebabkan karena harga pembelian gabah di tingkat petani sudah tinggi," ujar dia di Madiun, Jumat (25/8).
Sesuai data, stok beras di pasaran Kabupaten Madiun mencapai 46 ribu ton, sedangkan kebutuhan beras per bulan di wilayah setempat mencapai 6.697 ton.
"Dari jumlah itu, maka stok beras di pasaran mencukupi kebutuhan masyarakat hingga 3-4 bulan ke depan," katanya.
Terkait dengan kenaikan harga beras, pihaknya bersama organisasi perangkat daerah (OPD) dan instansi terkait, seperti Bulog, akan melakukan operasi pasar di sejumlah titik.
Sesuai pantauan, harga beras jenis medium di pasaran mencapai Rp11.500 per kilogram, sedangkan jenis premium mencapai Rp13.000 per kilogram. Harga tersebut naik Rp1.000 per kilogram untuk masing-masing jenis.
"Operasi pasar tersebut juga sebagai bentuk menekan laju inflasi," kata dia.
Ia menambahkan memasuki musim tanam ketiga Tahun 2023, memang hasil gabah terjadi penurunan untuk memenuhi kebutuhan penggilingan padi.
Hal itu karena petani di Kabupaten Madiun berkurang yang menanam padi guna menghindari gagal panen dan beralih ke tanaman palawija.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023