Sejumlah perwakilan dari Pemkab Ponorogo menemui massa dari kelompok suporter Persatuan Sepak Bola Ponorogo (Persepon) yang berunjuk rasa di depan kantor bupati menuntut pembenahan dan peningkatan kualitas sarana stadion serta kejelasan program pembinaan tim kesebelasan daerah itu.

"Insya Allah perbaikan stadion dimulai tahun ini berikut pembangunan selokan air di bawah rumput," kata Sekda Kabupaten Ponorogo, Agus Pramono di Ponorogo, Jawa Timur, Selasa.

Tak hanya pengembangan sarana dan prasarana Stadion Gelora Bethoro Katong, Agus juga memastikan program pembinaan atlet sepak bola akan terus dilakukan dengan lebih rapi dan terukur.

Komitmen itu disampaikan Sekda Agus secara terbuka, dan langsung disambut suka-cita para suporter yang berunjuk rasa.

"Karena sebelum ditanami rumput harus ada saluran buang airnya, dan tahun ini kita laksanakan. Lalu tahun depan kita anggarkan untuk rumput," katanya.

Senada, Ketua PSSI Kabupaten Ponorogo Rizal Akbar menambahkan pendaftaran kompetisi liga 3 akan dimulai pada Oktober dan November ini. Ia pun memastikan Persepon akan ikut kompetisi tersebut.

"Saya apresiasi yang dilakukan teman teman suporter, saya rasa ini hanya masalah miskomunikasi. Soal usia muda kita juga sudah menggelar kompetisi tingkat desa, jadi ini hanya masalah miskomunikasi," katanya.

Dalam unjuk rasa tersebut ratusan suporter yang mengatasnamakan Ponorogo Fans itu juga membawa poster yang berisikan tentang kejelasan nasib Persepon hingga pembenahan infrastruktur stadion Gelora Batoro Katong (GBK) yang dinilai belum layak.

Bambang perwakilan dari Ponorogo Fans mengatakan ada empat tuntutan yang disampaikan dalam unjuk rasa tersebut. Pertama menuntut Persepon untuk ikut kompetisi liga tiga.

Tuntutan kedua yakni, menuntut pembinaan yang berkelanjutan terhadap pemain sepakbola lokal Ponorogo. Ketiga menuntut adanya sarana dan prasarana yang layak untuk pembinaan pemain sepakbola.

Sedangkan yang keempat, menuntut pembangunan stadion Gelora Bathoro Katong yang layak dan berstandar nasional.

"Selama ini kita hanya diberikan janji janji, tapi tidak pernah terealisasi. Sebagai suporter malu karena Stadion kita terburuk se-Karesidenan Madiun," katanya.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023