Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai masih terlalu dini mengkaitkan dirinya untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Saya rasa terlalu dini, ini kan masih proses, jadi saya tegak lurus saja sama pak presiden," ucapnya saat memantau gelaran pasar murah di Surabaya, Minggu.

Menurut Erick, hal tersebut seperti percintaan yang membutuhkan restu meskipun sudah mulai cocok.

"Saya bilang kan, yang namanya percintaan saja mulai cocok namun masih ada faktor orang tua, itu sama, dalam proses seperti ini kan ada koalisi, perlu 20 persen," ujarnya.

Saat ditanya wartawan terkait potensi dicalonkan oleh Partai Amanat Nasional (PAN), pria yang juga pengusaha tersebut mengatakan belum tahu.

"Saya rasa tanya ke PAN nya, kan mereka sedang berkoalisi saya tidak bisa mendahului," tuturnya.

Untuk saat ini, dirinya masih fokus dengan instruksi Presiden Joko Widodo untuk membuat pasar murah sebanyak-banyaknya sebagai antisipasi dampak El Nino.

"Yang pasti Presiden Jokowi menginstruksikan bikin pasar murah sebanyak banyaknya kepada BUMN, kepala daerah atau juga para menteri lainnya, ini yang kami dorong terus sekarang," ujar Erick.

Sebelumnya, Partai Amanat Nasional (PAN), bersama Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berkoalisi bersama Partai Gerindra berkoalisi mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilu 2024.
 
Tanda tangan kerja sama politik serta deklarasi capres Prabowo Subianto dilaksanakan di Museum Naskah Proklamasi di Jakarta Pusat, Minggu.
 
Hadir dalam deklarasi Ketua Umum PAN Zukifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, serta Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai Gerindra.

Dalam pidatonya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyebut koalisi ini untuk melanjutkan apa yang telah dicapai oleh pemerintahan saat ini.
 
"Menuntaskan perjuangan Pak Prabowo karena harus melanjutkan apa yang sudah dicapai Presiden saat ini, kami punya peluang emas," ujar Zulhas.

Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.
 
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
 
Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga, pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Abdul Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023