Madiun - Permintaan surat pernyataan miskin di wilayah Kabupaten Madiun yang ditangani oleh Dinas Sosial setempat, tergolong tinggi selama tahun 2011.
"Data yang tercatat di Dinas Sosial, sejak Januari hingga pertengahan September 2011, jumlah permintaan surat pernyataan miskin telah mencapai 1.800 surat lebih. Jumlah ini cenderung naik dari tahun ke tahun," ujar Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Madiun, Siti Nur Rochyati, Sabtu.
Menurut dia, tingginya permintaan surat tersebut disebabkan karena warga miskin bersangkutan tidak terdaftar sebagai peserta jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas) yang didanai dari APBN, maupun jaminan kesehatan daerah (jamkesda) yang didanai oleh APBD Kabupaten Madiun.
Hal ini bisa saja, karena dimungkinkan pada saat pendataan untuk jamkesmas atau jamkesda, kondisi perekonomian warga bersangkutan masih mencukupi dan kondisi kesehatannya juga tidak ada masalah. Namun, tahun berikutnya mengalami perubahan dan menjadi miskin karena keuangannya menurun untuk berobat.
"Kondisi seperti ini yang menambah jumlah permintaan surat pernyataan miskin di Kabupaten Madiun tinggi, bahkan terus meningkat setiap tahunnya," papar Siti.
Sehingga, untuk mendapatkan pengobatan murah bahkan gratis, warga miskin ini harus menyertakan surat pernyataan tersebut.
Dengan memiliki surat pernyataan tersebut, warga miskin dapat berobat gratis ke sejumlah rumah sakit. Di antaranya RSUD dr Soetomo Surabaya, RSUD dr Soedono Madiun, Rumah Sakit Jiwa Menur, dan Rumah Sakit Paru-Paru Madiun, untuk kelas tertentu.
Adapun syarat untuk mendapatkan surat pernyataan tersebut, warga yang mengajukan harus menyertakan surat keterangan dari kantor desa, surat keterangan dari kecamatan, dan surat rujukan dari rumah sakit.
"Sedangkan untuk masa berlakunya adalah selama tiga bulan. Namun, jika dalam waktu tiga bulan tersebut ternyata dinyatakan rawat jalan oleh dokter, maka dapat diperpanjang tiga bulan lagi," terang Siti.
Sementara, data dari Dinas Kesehatan setempat, jumlah peserta jaminan kesehatan Masyarakat (jamkesmas) di Kabupaten Madiun sekitar 62.000 kepala keluarga lebih atau 187 ribu jiwa.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011