Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya menyosialisasikan aturan pemberian karcis yang wajib dilaksanakan oleh juru parkir kepada para pengguna jasa parkir tepi jalan, di kawasan Taman Bungkul, Surabaya, Kamis.
Kepala Dishub Kota Surabaya Tundjung Iswandaru mengatakan sosialisasi ini dilakukan untuk membangun kesadaran masyarakat agar berani meminta karcis kepada para juru parkir, selain itu juga menindaklanjuti instruksi Wali Kota Eri Cahyadi.
"Sosialisasi ini dilakukan kepada setiap orang atau pengguna parkir agar tidak segan meminta karcis parkir. Pak Wali Kota bilang kalau tidak dikasi karcis jangan bayar," kata Tundjung kepada wartawan di Taman Bungkul Surabaya.
Tundjung menyebut karcis berfungsi untuk mencatat pemasukan parkir per harinya, sehingga Pendapatan Asli Daerah (PAD) bisa diakumulasikan secara jelas dengan melihat nominal uang yang masuk dan total karcis yang diberikan kepada masyarakat.
Kejelasan soal nominal dan jumlah karcis yang masuk itu dimaksudkan untuk mencegah kebocoran PAD.
"Juru parkir itu diberikan target misalnya Rp100 ribu per hari, tetapi pendapatannya lebih dari Rp100 ribu, sehingga mau tidak mau masyarakat harus minta karcis, intinya untuk mengontrol," ujarnya.
Dishub Kota Surabaya disebutnya bakal mengambil tindakan tegas ketika mendapati adanya laporan soal juru parkir tepi jalan yang tak memberikan karcis namun tetap meminta pembayaran biaya jasa.
Selain itu, masyarakat juga bisa melayangkan laporan apabila mendapati adanya karcis parkir yang sudah melewati batas waktu pemberlakuan.
"Begitu ditemui silahkan foto karcis dan lokasi parkirnya dan langsung laporkan ke kami. Lahan sepanjang jalan kalau tidak ada rambu larangan berarti itu di tepi jalan umum berarti itu parkir resmi," ujarnya.
Sementara, Tundjung menyatakan pihaknya kini berencana memasifkan penggunaan lembaran berhologram atau dilengkapi dengan barcode untuk mencegah pemalsuan. Nantinya hal itu akan diterapkan di 1.300 titik parkir tepi jalan yang di bawah pengelolaan Dishub setempat.
"Kalau dengan hologram atau barcode susah untuk dipalsukan. Kemudian kami juga akan pasang rambu tanda parkir yang dilengkapi informasi tarif, baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kepala Dishub Kota Surabaya Tundjung Iswandaru mengatakan sosialisasi ini dilakukan untuk membangun kesadaran masyarakat agar berani meminta karcis kepada para juru parkir, selain itu juga menindaklanjuti instruksi Wali Kota Eri Cahyadi.
"Sosialisasi ini dilakukan kepada setiap orang atau pengguna parkir agar tidak segan meminta karcis parkir. Pak Wali Kota bilang kalau tidak dikasi karcis jangan bayar," kata Tundjung kepada wartawan di Taman Bungkul Surabaya.
Tundjung menyebut karcis berfungsi untuk mencatat pemasukan parkir per harinya, sehingga Pendapatan Asli Daerah (PAD) bisa diakumulasikan secara jelas dengan melihat nominal uang yang masuk dan total karcis yang diberikan kepada masyarakat.
Kejelasan soal nominal dan jumlah karcis yang masuk itu dimaksudkan untuk mencegah kebocoran PAD.
"Juru parkir itu diberikan target misalnya Rp100 ribu per hari, tetapi pendapatannya lebih dari Rp100 ribu, sehingga mau tidak mau masyarakat harus minta karcis, intinya untuk mengontrol," ujarnya.
Dishub Kota Surabaya disebutnya bakal mengambil tindakan tegas ketika mendapati adanya laporan soal juru parkir tepi jalan yang tak memberikan karcis namun tetap meminta pembayaran biaya jasa.
Selain itu, masyarakat juga bisa melayangkan laporan apabila mendapati adanya karcis parkir yang sudah melewati batas waktu pemberlakuan.
"Begitu ditemui silahkan foto karcis dan lokasi parkirnya dan langsung laporkan ke kami. Lahan sepanjang jalan kalau tidak ada rambu larangan berarti itu di tepi jalan umum berarti itu parkir resmi," ujarnya.
Sementara, Tundjung menyatakan pihaknya kini berencana memasifkan penggunaan lembaran berhologram atau dilengkapi dengan barcode untuk mencegah pemalsuan. Nantinya hal itu akan diterapkan di 1.300 titik parkir tepi jalan yang di bawah pengelolaan Dishub setempat.
"Kalau dengan hologram atau barcode susah untuk dipalsukan. Kemudian kami juga akan pasang rambu tanda parkir yang dilengkapi informasi tarif, baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023