Surabaya - Provinsi Jawa Timur siap melakukan ekspansi pasar ekspor ke sejumlah negara non-Amerika Serikat dan Eropa karena krisis ekonomi di kedua wilayah tersebut diyakini mengganggu kinerja perdagangan ke depan. "Kami telah mengamati pergerakan ekonomi di beberapa negara di luar kawasan tradisional yang biasa menjadi tujuan ekspor selama ini (AS-Eropa) yakni pasar nontradisional," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Budi Setiawan, ditemui di Surabaya, Senin. Ia mencontohkan, sejumlah negara potensial yang bisa menjadi tujuan ekspor Jatim di antaranya Afrika Selatan, Arab Saudi, dan Amerika Latin. "Kami optimistis, bidikan terhadap negara tujuan ekspor yang baru itu dapat memberikan dampak positif bagi pelaku ekspor provinsi ini," ujarnya. Apalagi, ia menilai, krisis ekonomi Amerika Serikat dan Eropa sama sekali belum mempengaruhi perekonomian nasional termasuk di Jatim. "Sampai detik ini, atmosfer perindustrian dan perdagangan di Jatim bagus dan berjalan sesuai target pelaku bisnis masing - masing," katanya. Sementara itu, tambah dia, keyakinan menyasar wilayah baru sebagai negara tujuan ekspor itu juga dikarenakan prediksi sejumlah pakar ekonomi internasional maupun nasional bahwa krisis AS-Eropa memperlambat pemulihan ekonomi keduanya. "Namun, kami tidak boleh seolah-olah terlena dengan proyeksi itu mengingat hal tersebut hanya sebatas ramalan dan belum tentu benar," katanya. Untuk itu, ulas dia, pihaknya siap bekerja sama dengan berbagai kalangan guna menekan ancaman membanjirnya produk impor beberapa negara yang memasuki pasar nasional seperti China. "Salah satunya, membentuk tim khusus untuk melakukan pengawasan ketat terhadap seluruh barang asing yang beredar. Misal, menjalin kerja sama antara Kementerian Perdagangan dengan Bea Cukai," katanya. Sasaran pengawasan, lanjut dia, peredaran barang impor yang memiliki potensi tinggi yakni melewati pelabuhan "tikus" (kecil) seperti di luar Jawa meskipun upaya itu sulit dilakukan. Apalagi, biasanya pelaku penyebaran produk impor memilih pelabuhan itu dengan alasan mudah terkoneksi dengan darat. "Contoh kirim barang dari pelabuhan di Batam dan dikirim ke Jawa melalui darat. Kalau di darat, kami bekerja sama dengan aparat terkait melaksanakan inspeksi mendadak langsung ke pelaku usaha perdagangan," katanya.

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011